7 Juni 2020

Buat yang tinggal di Jakarta, pengumuman Gubernur DKI di hari Kamis, tanggal 4 Juni 2020, membuat banyak orang bersiap-siap menyongsong masa transisi PSBB yang dimulai pada tanggal 5 Juni 2020 lalu. Per hari Senin, tanggal 8 Juni 2020, perkantoran, pertokoan, dan rumah makan sudah bisa beroperasi. Artinya, perusahaan yang tadinya pegawainya semua work from home (WFH) bisa mulai meminta pegawainya bekerja di kantor.

Pada dasarnya, di masa transisi ini penduduk tetap dianjurkan untuk tidak bepergian kecuali terpaksa. Akan tetapi, kalau semua orang di rumah saja, roda perekonomian tidak bergerak. Susah, kan. Ini sama saja maju kena, mundur kena. Untuk yang mulai masuk kantor di masa transisi, tentunya ada hal-hal yang perlu disiapkan. Apalagi kalau kita masuk kantor naik kendaraan umum. Idealnya sih, Perusahaan menyediakan transportasi bagi pegawainya. Tapi kita tahu tidak semua Perusahaan mampu melakukannya.

Naik bus Transjakarta ke kantor.

Kalau kita kebagian jadwal masuk kantor dan terpaksa naik kendaraan umum, apa yang harus kita persiapkan?

Baca jadwal kendaraan umum sebelum berangkat

Twitter, Instagram, atau informasi di website resmi harus diperhatikan setiap hari sebelum berangkat. Bukan apa-apa. Bisa saja tiba-tiba ada perubahan jadwal akibat kebijakan baru dari Pemerintah. Buat yang selama ini tidak suka menggunakan media sosial, mungkin sudah saatnya menggunakannya. Anda tidak perlu follow para influencer yang posting hal-hal yang nggak jelas. Cukup ikuti media resmi dari

Twitter: @PT_Transjakarta atau @CommuterLine atau @MRTJakarta

Instagram: @PT_Transjakarta atau @CommuterLine atau @mrtjkt

Website: transjakarta.co.id atau krl.co.id atau jakartamrt.co.id

Buat yang naik angkot, ya jangan lupa tanya-tanya kiri-kanan soal jalur angkot. Tapi sepanjang saya lihat, kalau angkot sih masih jalan walau nggak banyak jumlahnya.

Gunakan masker

Ini wajib. Sudah tertulis di dalam Peraturan Gubernur no 51 tahun 2020 tanggal 4 Juni 2020  bahwa yang tidak menggunakan masker saat beraktivitas di luar rumah bisa dikenai denda Rp 250.000,- atau hukuman membersihkan sarana sosial dengan memakai rompi khusus. Mendingan modal masker kain daripada disuruh menyapu jalan pakai rompi.

Maskernya nggak usah pakai masker N95 atau masker dokter bedah. Cukup pakai masker kain dua lapis, lebih baik lagi kalau bisa disisipi tissue. Masker kain efektif mencegah penyebaran droplets dari kita ke udara. Jadi tujuan pakai masker kain itu bukan untuk melindungi diri, namun untuk melindungi orang lain. Kalau semua orang memakai masker, itu artinya kita semua saling melindungi satu sama lain.

Jaga jarak selama di kendaraan umum

Jaga jarak di kendaraan umum mungkin susah, apalagi kalau kendaraannya penuh. Mau petugasnya galak, mau sopirnya galak, kalau penumpangnya ngotot masuk ke dalam bus atau kereta, nggak bisa dilarang juga.

Kalau saya naik bus Transjakarta, saya lebih juga langsung menjauhi pintu dan bergerak ke tengah atau ke pintu depan (yang menuju sopir). Langkah yang terakhir ini hanya bisa dilakukan oleh penumpang wanita karena area depan kan untuk wanita. Umumnya orang bergerombol di daerah pintu, jadi paling susah jaga jarak di situ. Waktu berdiri di dekat kursipun, pastikan berdiri di depan kursi yang diberi tanda silang alias tidak diduduki orang. Amanlah kita kalau bisa mendapatkan posisi itu.

Sebetulnya yang paling susah untuk jaga jarak adalah kalau di dalam angkot. Sopir angkot bisa memaksakan penumpang masuk karena tidak punya protokol yang jelas. Kalau bisa buka jendela di belakang kita, lumayan membantu memberikan sirkulasi udara di dekat kita. Kalau nggak bisa, ya artinya kita harus jaga kesehatan badan dengan baik.

Disarankan agar mau menunggu sampai kendaraan yang lebih sepi tiba. Tapi di lapangan kadang hal ini sulit, terutama kalau kita naik angkot. Ya apa boleh buat, kalau kita sulit jaga jarak satu meter, paling tidak kita berusaha agar muka kita tidak berhadapan dengan orang lain. Lha mau gimana lagi?

Makan makanan bergizi

Makan sayur dan buah harus dilakukan secara rutin kalau kita masih dapat jadwal masuk kantor. Minum vitamin C lebih baik, tapi kalau terlalu sering juga nggak terlalu berguna. Saya minum vitamin C hanya beberapa hari sekali (kebetulan ada jatah vitamin C dari kantor), tapi lebih sering makan jeruk dan minum susu. Oh ya, jangan lupa banyak minum air hangat dan kurangi minuman dingin.

Berjemur

Ketentuan Pergub mengenai PSBB Masa Transisi adalah kantor hanya bisa diisi 50% dari kapasitasnya. Selain itu, harus ada pengaturan hari kerja dan shift. Tentunya kita tidak akan masuk setiap hari, dong. Mungkin selang seling atau gantian per minggu. Nah, di hari work from home, kita masih sempat dong. Berjemur sebentar, bisa di luar rumah atau di dekat jendela rumah. Menurut saya, lima belas menit saja sudah cukup, kok. Nah, kalau waktu giliran masuk kantor, usahakan keluar gedung pas jam makan siang untuk jalan-jalan sebentar. Jangan lupa pakai masker, ya.

Mandi dan rendam baju begitu tiba di rumah

Pulang kantor? Begitu sampai rumah, hal pertama yang harus dilakukan adalah cuci tangan. Idealnya, hal ini dilanjutkan dengan ambil handuk, mandi dan keramas, lalu merendam baju yang dipakai ke dalam air larutan detergen. Kalau ada anak-anak di rumah, mereka harus diingatkan untuk tidak peluk-peluk sebelum kita mandi. Ini penting karena kalau mereka sakit, kita sendiri yang repot.

Menaruh tas kantor dan barang-barang dari luar rumah di tempat khusus

Tas kantor atau tas yang dibawa kerja sebaiknya ditaruh di tempat khusus supaya tidak mengkontaminasi barang-barang lain yang ada di rumah. Diamkan saja tas dan perlengkapan pergi (termasuk helm, misalnya) di tempat khusus itu. Toh, virus corona nggak terbang-terbang mencari mangsa. Yang penting setiap kita memegang barang-barang yang baru datang dari luar rumah, kita cuci tangan sesudahnya. Jangan lupa pastikan tempat itu nggak bisa dipegang-pegang anak-anak kecil.

Sepatu yang datang dari luar rumah jangan ditaruh berdekatan dengan sandal yang biasa di pakai di rumah. Mendingan dipisahkan dan jangan dipegang-pegang sampai mau dipakai ke luar rumah lagi.

Membersihkan barang-barang yang baru datang dari luar rumah

Walau tas didiamkan saja di tempatnya, tetap ada barang-barang lain yang akan kita gunakan di rumah. Ambil barang-barang yang diperlukan, seperti handphone dan charger, lalu disemprot dengan desinfektan atau larutan alkohol 70%. Bisa juga dilap pakai kain yang sudah diberi sedikit sabun, lalu dilap lagi pakai kain kering untuk menghilangkan sabunnya.

Buat yang pulang kantor sekalian belanja, maka barang-barang belanjaan juga harus dibersihkan. Plastik pembungkus dan kaleng bisa dilap pakai kain bersabun, terus dikeringkan pakai tissue saja. Tapi kalau bumbu-bumbu seperti bawang (kan bungkusnya biasanya seperi jaring, tuh) ya apa boleh buat, ditaruh di tempat khusus di dapur saja. Buah-buahan biasanya saya biarkan di dekat tas kantor dan kalau mau dimakan baru dicuci dengan sabun. (Catatan saya nggak pernah beli durian utuh atau nanas utuh selama masa covid-19 ini, jadi saya nggak pernah perlu repot-repot mencuci buah nanas atau durian.)

Repot banget ya, protokol jika kerja di masa wabah Covid-19 ini? Ya apa boleh buat, karena kita menggunakan kendaraan umum, memang kita lebih rentan bertemu dengan OTG alias orang tanpa gejala. Daripada kita ketularan atau ikut-ikutan jadi OTG, mendingan kita turut menjaga kesehatan diri dan keluarga yang ada di rumah. Tapi setelah sering dilakukan, lama-kelamaan hal-hal yang ada di atas menjadi kebiasaan yang tidak merepotkan, kok. Semoga vaksin Covid-19 bisa segera ditemukan ya. Untuk sementara, jaga kebersihan dan kesehatan dulu.

30 Komentar:

  1. Jaga kesehatan nya mba de... semoga kerjaan nya lancarr.

    BalasHapus
  2. buat yg pakai kendaraan umum harus lebih ekstra ya mempersiapkan dirinya di masa new normal ini.. di Padang juga besok udah mulai masa transisi.. kantorku yg tadinya full WFH buat sebagian besar pegawai, dalam 2 minggu ke depan menerapkan piket.. Setelah itu mungkin akan masuk semua, new normal.. semoga kita semua terlindung dari virus covid-19 ini aamiin..

    -traveler paruh waktu

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya... semoga kita semua bisa melewati pandemi ini dengan selamat. Susah juga sih. Kalau kantor tutup semua, kapan ekonomi jalan? Tapi kalau semua keluar rumah, gimana menghambat penyebaran virusnya? Itu PR kita bersama.

      Hapus
  3. Repot juga ya mbak PSBB masa transisi, harus lihat jadwal transportasi, kalo pakai masker sudah biasa, naik angkutan umum itu yang kadang memang susah kalo harus jaga jarak apalagi kalo banyak penumpang yang mau ikut naik.

    Semoga saja cepat hilang tuh virusnya, agar semua kembali normal.

    Minal aidzin wal Faidzin mohon maaf kalo banyak salah selama ngeblog.🙏

    BalasHapus
    Balasan
    1. Minal aidzin juga. Maaf jadi komentarnya dobel ya, soalnya baru memoderatori blog kalau waktunya longgar.

      Hapus
  4. 2 bln lebih kemaren saat yang lain wfh, saya gk tidak termasuk yang bole wfh.
    Tiap pulang rumah lewat belakang, baju dinas langsung ditaro diwadah sendiri ut langsung dicuci. beberapa perlengkapan seperti topi sepatu dan tas selalu disemprot desinfektan.

    duh dah lelah

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waduh, Pak. Saya masih tambah harus ngepel lantai begitu habis mandi. Tapi untungnya seminggu cuma dua kali masuk. Repot banget protokol pulang kerumahnya.

      Hapus
    2. jadi berkesan agak repot ya.. tapi ya gmna demi menangkal isu corona.

      Hapus
    3. Walau repot, tetap harus dilakukan. Daripada menyesal di kemudian hari.

      Hapus
  5. bos di kantor sampai gak mengijinkan aku naik angkot. Jd terpaksa nebeng temen dulu utk sementara ini. Plus, armada busway jg blm semuanya beroperasi...jaga kesehatan selalu ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waduh, kalau ada pegawai yang rumahnya di Lenteng Agung dan nggak boleh naik kendaraan umum, pusinglah dia. Semoga kita semua bisa jaga kesehatan, ya.

      Hapus
  6. Repot sekali memang protokol kerja di saat pandemi Corona ini, tapi kalo tidak bekerja tidak ada pemasukan. Jadi biarpun repot harus dijalani ya mbak. Tetap semangat.😃

    BalasHapus
  7. Yah semoga usaha yg kita lakuin nggk sia2 yah.. semoga kita selalu berada dilindungan Tuhan..
    Semoga vaksin covid19 bisa cepat ditemukan.. Aminn
    Agak was-was juga sih sebenernya. Tapi yaudah jalanin aja sesuai prosedur dan saran pemerintah.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Lha mau gimana lagi? Kalau kita ikut-ikutan orang lain yang nggak peduli dengan prosedur Pemerintah, ntar kena juga. Yang repot kita sendiri. Semoga pandemi cepat berlalu, ya.

      Hapus
  8. Semua point di atas benar2 saya terapkan setiap kali keluar rumah, pegangan pintu mobil dan rumah juga ikut didisinfektan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ribet banget, ya? Tapi daripada kita terkena wabah, mendingan waspada.

      Hapus
  9. Ngga kebayang gimana repotnya nunggu antrian panjang di layanan tranportasi publik dalam situasi begini.., tapi mau ngga mau dijalani.
    Ini tandanya perlu ada tambahan ekstra perlindungan diri.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Makanya harus makan sehat dan minum vitamin. Tapi untuk vitamin, saya sih nggak minum tiap hari. Kayaknya mendingan banyakin makan buah segar aja. Vitaminnya seminggu sekali.

      Hapus
  10. Semoga sehat selalu ya, mbak. Semoga dijauhkan dari orang-orang nyebelin yg nggak mau ikut aturan, haha. Tapi semoga aja semua orang bisa mengerti dengan situasi sekarang ini.

    BalasHapus
  11. Semangat mbak. Sehat selalu yaaa. Jaga kesehatan, jaga kebersihan, jangan capek berjuang sama2 melawan pandemi ini.. Aku nggak bisa bayangin yg udh wfo trs pke angkutan umum. Huhu
    Pokoknya sehat2 di sana yaaa

    BalasHapus
    Balasan
    1. Semangat juga! Jaga kesehatan juga ya Mbak.

      Hapus
  12. Semangat Mba Dee.. saya juga sejak covid tidak bs full di rumah krna kantor di sektor keuangan yg ttp hrs beroperasi. Tp untungnya ttp 50%. Kereta dan TJ brarti diisi hanya boleh setengah atau ttp pd masuk sampe penuh mba? Soalny waktu itu aku liat postingan di sosmed, antrian penumpang sampai mengular panjang..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, Kak. Antrean masuk panjang karena bus dan kereta hanya boleh diisi 50% kapasitas. Kan armadanya terbatas, jadinya yang belum kebagian masuk ya menunggu armada berikutnya. Tapi tetep mendingan antre di ruang terbuka daripada penuh sesak di dalam kendaraan.

      Hapus
  13. Terima kasih buat tipsnya Mbak, semoga kita selalu terhindar dari wabah ini dan penyakit-penyakit lainnya. Aamiin...

    BalasHapus