16 Maret 2014

Anda tinggal di Jakarta dan sekitarnya? Ingin mempelajari bahasa asing? Ingin tahu tentang budaya asing? Ada beberapa kedutaan yang menyelenggarakan pusat kebudayaan yang secara rutin mengadakan kegiatan untuk memperkenalkan budaya dan bahasanya. Ini beberapa pusat kebudayaan (yang saya tahu) yang ada di Jakarta:

1.    Korean Cultural Center Indonesia
Alamat : Equity Tower Lt. 17, SCBD Lot 9, Jl. Sudirman Kav 52-53, Jakarta 12190.
Telepon : +62-21-2903 5650
Website : id.korean-culture.org
Penjelasan:
Oleh peserta kursusnya dan juga penggemar budaya Korea, lembaga ini sering disebut dengan singkatannya saja, KCC. KCC termasuk pusat kebudayaan yang sangat aktif menyelenggarakan kegiatan. Dari kursus bahasa rutin, pemutaran film gratis rutin, festival film Korea, pameran lukisan dan kebudayaan, sampai lomba menyanyi dan lomba tarian K-POP, hampir semuanya digelar tahunan. Bahkan, kegiatan KCC yang bekerja sama dengan pihak swasta bisa mendatangkan artis populer Korea yang membuat cewek-cewek histeris.
Informasi mengenai beasiswa ke Korea juga bisa diperoleh di sini. KCC memiliki fasilitas antara lain berupa ruang kelas, ruang pertunjukan dengan fasilitas 180 penonton, dan ruang media/IT. Kegiatan KCC tidak hanya diselenggarakan di lingkungan KCC, namun bisa juga diselenggarakan di tempat lain, seperti Blitz, ataupun Skenoo Hall Gandaria City.
Untuk tahu kegiatan terkini yang diselenggarakan oleh KCC, Anda cukup membuka websitenya yang selalu di-update secara rutin. Banyak pendaftaran kegiatan yang dapat dilakukan melalui website. Banyak kegiatan yang terbuka untuk umum, namun tiket terbatas dan dijual/dibagikan berdasarkan aturan first come first serve. Kalau berminat mengikuti suatu kegiatan, jangan menunda pendaftaran terlalu lama. Ingat, saingan Anda adalah siswi-siswi dan mahasiswi fanatik yang rela menunggu berjam-jam hanya untuk bisa menonton film drama yang ada bintang favorit mereka.
Transportasi:
Untuk transportasi kesini, susah-susah gampang. Kalau naik kendaraan umum harus berhenti di Jl. Sudirman depan Pacific Place (halte busway Polda Metro). Lalu, masuk ke dalam kompleks SCBD, jalan kaki sekitar 10 menit. Kalau naik kendaraan pribadi, asal jangan salah belok, tidak ada masalah. Daerah ini termasuk daerah macet di pusat kota Jakarta.

2.    Japan Foundation
Alamat : Summitmas I, Lt. 2-3, Jl. Jend. Sudirman kav. 61-62, Jakarta 12190
Telepon : +62-21-5201266
Website : www.jpf.or.id
Penjelasan:
Pusat kebudayaan Jepang ini, yang biasa disingkat JF, sudah bertahun-tahun menyelenggarakan berbagai kegiatan yang mempromosikan kebudayaan Jepang dan juga yang mempromosikan kebudayaan Indonesia di Jepang. Kegiatan yang paling dikenal oleh masyarakat adalah penyelenggaraan Ujian Kemampuan Bahasa Jepang, beasiswa Monbukagakusho, dan pesta Matsuri yang belakangan selalu diselenggarakan di areal Monas. Di luar itu, ada juga berbagai kegiatan seperti pemutaran film, pameran lukisan dan kebudayaan, kursus bahasa Jepang, dan juga kursus ikebana. Kegiatan JF yang berupa pertunjukkan, umumnya dilakukan di pusat kebudayaan milik pemerintah seperti Taman Ismail Marzuki, Gedung Pusat Perfilman H. Usman Ismail, dan Gedung Kesenian Jakarta.
JF banyak bekerja sama dengan sekolah-sekolah, terutama dalam memperkenalkan bahasa Jepang kepada masyarakat umum. Di JF sendiri ada juga perpustakaan yang nyaman dan ruang pameran yang bisa digunakan oleh masyarakat umum untuk memamerkan karya-karya seninya. Kalau ingin tahu kegiatan-kegiatan JF, bisa kunjungi websitenya; atau lebih baik lagi, datang langsung ke tempatnya dan lihat poster kegiatan yang dipasang di papan pengumuman.
Oh ya, ada banyak kegiatan yang bernuansa Jepang namun tidak diselenggarakan oleh JF. Kegiatan Ennichisai Blok M atau beberapa kegiatan CosPlay Anime (film animasi Jepang) diselenggarakan oleh perorangan dan organisasi di luar JF. Hal ini memang menunjukkan bahwa minat masyarakat Indonesia terhadap kebudayaan Jepang cukup tinggi. Jadi, jangan heran kalau ada kegiatan yang “bernuansa Jepang” tapi tidak ada staff JF yang tahu menahu tentangnya.
Transportasi:
Untuk datang kemari, sangat mudah. Kalau naik kendaraan umum yang lewat Sudirman (arah Ratu Plaza), cukup bilang turun di Gedung Summitmas. Kalau keneknya bingung, bilang saja di seberang Kementrian Pendidikan Nasional. Kalau dari halte busway Bundaran Senayan, masih harus jalan kaki sebentar. Gedung ini tepat di pinggir jalan raya, jadi tidak ada masalah untuk pengguna kendaraan umum dan mobil pribadi.

3.    Erasmus Huis
Alamat : Jl. H.R. Rasuna Said Kav. S-3, Kuningan, Jakarta Selatan 12950
Telepon : +62-21-5241069
Website : www.erasmushuis.nlmission.org atau www.erastaal.or.id (kursus bahasa)
Penjelasan:
Semua penggemar film gratisan pasti kenal Erasmus Huis (sering disingkat EH). Pusat kebudayaan Belanda ini memang sangat sering menjadi tempat pemutaran festival film gratis. Dari Festival Film Eropa, JIFFEST, dan Festival Film Dokumenter semuanya pernah menggunakan gedung EH sebagai salah satu tempat pertunjukannya. Tidak salah juga, karena ruangan pertunjukan di EH berkapasitas besar, mampu menampung 330 penonton.
Pertunjukan boneka kontemporer, salah satu kegiatan
yang pernah diselenggarakan di Erasmus Huis.
Berbagai kegiatan seni seperti konser, tari-tarian, dan diskusi, bahkan yang sebenarnya diadakan oleh kedutaan negara Eropa lain atau organisasi sosial lain, juga sering diadakan di sini. EH banyak bekerja sama dengan galeri dan studio tari nasional dari berbagai tempat di Indonesia, sehingga banyak pertunjukan tari dari berbagai daerah dilakukan di sini. Kalau mau tahu informasi kegiatan dan pameran, rajin-rajin saja lewat di depan gedung EH, karena mereka biasa memasang spanduk kegiatan ukuran raksasa di pagar mereka.
Erasmus Huis tidak hanya memiliki ruangan pertunjukan yang besar, namun juga memiliki ruang pameran khusus yang cukup luas, perpustakaan, dan juga kelas untuk kursus bahasa. Selama bertahun-tahun, EH menyelenggarakan kursus bahasa secara rutin untuk umum. Kalau Anda memilih untuk ikut kursus bahasa Belanda, Anda akan banyak berkenalan dengan mahasiswa hukum yang berminat memperdalam pengetahuannya tentang hukum dan aturan pemerintah dari jaman Belanda.
Menurut penulis, Erasmus Huis termasuk gedung pusat kebudayaan yang paling lengkap dibandingkan dengan pusat kebudayaan lain. Penyebabnya: ada perpustakaan, kelas untuk belajar, ruang pertunjukan, ruang pameran, ruang baca mini (di bawah tangga menuju ruang pertunjukkan), dan taman tempat pertunjukan terbuka. Yang terakhir disebutkan itu, jarang dimiliki oleh pusat kebudayaan asing.
Transportasi:
Gedung ini mudah ditemukan, karena tempatnya memang masih satu kompleks dengan Kedutaan Besar Belanda. Kalau naik kendaraan umum yang lewat Kuningan bisa turun tepat di depan Erasmus Huis, tapi bilang ke keneknya, “Turun di India.” Kedutaan Besar India letaknya persis disebelah Erasmus Huis, dan memang film India lebih populer di berbagai kalangan di Jakarta ini – makanya kenek bis juga tahunya Kedutaan India. Dari halte busway Kuningan Timur, cukup jalan kaki tidak sampai 10 menit.

4.    IFI Jakarta
Alamat : Jl. Salemba Raya no: 25, Jakarta 10440 dan Jl. Wijaya I no: 48, Jakarta 12170 (Update 30/11/2014: IFI Salemba sudah pindah menjadi IFI Thamrin, di Jl. MH Thamrin no. 20, Jakarta 10350)
Telepon : +62-21-3908585 (Salemba) dan +62-21-7247064 (Wijaya)
Website : www.institutfrancais-indonesia.com (Update 30/11/2014: alamat website terbarunya http://www.ifi-id.com/jakarta)
Penjelasan:
Sebelum dibahas, perlu disampaikan bahwa IFI Jakarta lebih tepat disebut sebagai tempat kursus bahasa Perancis, bukan pusat kebudayaan secara umum. Pusat kebudayaan Perancis yang sebenarnya adalah Institut Français d’Indonésie (IFI) yang berkantor di Menara BCA di Jl. M.H. Thamrin. Akan tetapi IFI yang di Menara BCA ini hanya kantor pusat administratif yang tidak secara langsung menampilkan kegiatan kebudayaan. Untuk area Jakarta, tempat yang dapat dikunjungi oleh umum adalah IFI Jakarta yang berpusat di Salemba, atau cabangnya di Jl. Wijaya. Dulunya IFI disebut dengan CCF (Centre Culturel Français); tapi sejak beberapa tahun yang lalu, berubah namanya.
IFI Jakarta di Salemba menyediakan perpustakaan yang lengkap, ruang kelas untuk kursus, dan bioskop mini yang sangat nyaman dan dapat memuat 44 penonton. Secara rutin IFI Jakarta di Salemba menyelenggarakan pemutaran film secara gratis. Sedangkan IFI Jakarta di Jl. Wijaya lebih berupa sebagai tempat kursus bahasa semata.
Banyak pertunjukan kesenian Perancis yang diselenggarakan di Jakarta, namun kebanyakan memang tidak dilakukan di areal IFI. Beberapa tempat yang sering menjadi tempat pertunjukkan kebudayaan Perancis adalah Taman Menteng, Taman Ismail Marzuki, Gedung Pertunjukan Salihara, dan kadang-kadang juga di Erasmus Huis. Oh ya, IFI setiap tahunnya menyelenggarakan Printemps Français yang merupakan acara kebudayaan Perancis yang diselenggarakan secara hampir serentak di seluruh dunia. Di Jakarta, perayaan ini biasanya meliputi pemutaran film gratis, pertunjukan tarian dan musik, pameran makanan khas Perancis ala buffet di hotel berbintang lima (tidak gratis, yah!) serta acara di night club dengan DJ yang didatangkan dari Perancis.
Transportasi:
Untuk IFI Jakarta di Salemba, kalau naik kendaraan umum, apalagi angkot jurusan Senen-Kampung Melayu, bisa turun persis di depan gedung. Kalau dari halte busway Salemba UI, cukup jalan kaki sekitar 5 menit. (Update 30/11/2014: Mengenai IFI Thamrin bisa dilihat di sini.)
Untuk IFI Jakarta di Jl. Wijaya, hanya ada satu bus yang lewat di depannya, tetapi jarang, dan sayangnya saya lupa apa. Tapi dari Blok M naik bajaj paling 10 menit juga sampai. Kalau naik mobil pribadi, bisa masuk dari arah perempatan Gereja Santa.

5.    Goethe Institut
Alamat : Jl. Sam Ratulangi 9-15, Jakarta 10350
Telepon : +62-21-23550208
Website : www.goethe.de/jakarta
Penjelasan:
Gedung kegiatan Goethe Institut sering disebut sebagai GoetheHaus. Tempat ini sering menjadi tempat pertunjukan film gratis yang diadakan oleh berbagai pihak, juga kegiatan masyarakat seperti diskusi buku ataupun presentasi kebudayaan. Sama seperti pusat kebudayaan Belanda, GoetheHaus juga memiliki ruang pertunjukan, namun dengan kapasitas 300 penonton. Tempatnya lebih nyaman pula, karena penataan tempat duduknya yang bertingkat; sehingga mereka yang duduk di belakang tidak terlalu terganggu oleh penonton di depannya.
Goethe Institut menyelenggarakan kursus bahasa Jerman, ujian kompetensi bahasa, pemutaran film, dan pertunjukan kebudayaan. Di luar kebudayaan Jerman, Goethe Institut juga banyak menjadi tempat kegiatan yang bersifat ilmu pengetahuan, misalnya pemutaran festival film dengan tema lingkungan hidup.
Transportasi:
Walaupun dalam hal fasilitas GoetheHaus tidak kalah dibandingkan pusat kebudayaan yang lain, namun dari segi transportasi cukup merepotkan. Masalahnya, kendaraan umum yang lewat jarang. Hanya kopaja jurusan Lebak Bulus – Senen yang melewati tempat ini. Itupun hanya yang kearah Senen saja; yang ke arah Lebak Bulus lewatnya TIM, Cikini. Taksi juga tidak sering. Kalau pakai kendaraan pribadi repot juga, karena tempat parkirnya terbatas. Cuma untuk pengguna KRL yang tidak ada masalah karena jaraknya cukup dekat dengan Stasiun Gondangdia.

(bersambung)

6 Komentar:

  1. Hi kak ^^ Aku mau tanya, dari KCC ke CGV Blitz Grand Indonesia itu bisa ditempuh jalan kaki gak? Kalo iya sekitar berapa menit? Terima kasih.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah, jauh tuh. Kalau jalan kaki bisa-bisa satu jam baru sampai. Naik transjakarta saja. Dari KCC, naik di halte Polda Metro Jaya. Turun di halte Tosari, terus tinggal jalan kaki 10 menit ke Grand Indonesia.

      Hapus
    2. Kalo dari Blok M ke Teraskota Tangerang naik kendaraannya apa yaa?

      Hapus
    3. Naik TransBSD (feeder busway) dari Ratu Plaza aja. Dari Blok M bisa naik Kopaja 19 turun di Ratu Plaza. Sekalian intip : http://www.sukasukadee.com/2015/10/hutan-kota-di-bumi-serpong-damai.html

      Hapus
  2. Kalau ke pusat kebudayaan ini hari biasa aja bisa ga sih kak? Atau dibuka hanya utk event aja? Terus kalo hari biasa disitu kita bisa ngapain aja ya? Hehe😁

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hari biasa justru buka, kok. Bahkan, banyak acara yang diselenggarakannya di jam kerja di hari biasa. Kalau memang minat, mendingan buka website resminya dulu saja. Kalau mau langsung datang, bisa pakai alasan mau cari informasi kursus bahasa atau mau jadi anggota perpustakaan. Hehehe ...

      Hapus