3 Juni 2017

Buat yang biasa naik Commuter Line, pasti pernah memperhatikan peta jalur Commuter Line yang terpasang di atas pintu di setiap gerbong. Pernah memperhatikan bahwa Stasiun Angke diberi tanda lingkaran merah, yang artinya tidak ada kereta yang berhenti di situ? Sejak tanggal 23 Juli 2013, stasiun ini memang ditutup oleh PT KAI dan tidak lagi melayani Commuter Line.
Stasiun Angke termasuk yang tidak menjadi tempat pemberhentian Commuter Line.
(Update 29 Agustus 2017: Stasiun Angke sudah diberi warna putih, alias sudah resmi  jadi tempat pemberhentian Commuter Line.)
Akan tetapi, sebetulnya Stasiun Angke ini beroperasi untuk melayani kereta ke luar Jakarta, seperti  KA Langsam, KA Banten Ekspres dan KA Patas Merak. Tentunya kereta lokal ini membantu penduduk sekitaran Banten yang berminat ke Jakarta, atau sebaliknya.
Akhir April lalu, saat saya bermaksud untuk naik kereta ke Jatinegara, alangkah kaget saya melihat ada jurusan Depok – Angke di papan pengumuman. Atas dasar penasaran, maka saya memutuskan untuk mampir ke Stasiun Angke sebentar sebelum melanjutkan perjalanan ke Jatinegara.
Ternyata, sejak tangal 1 April 2017, Stasiun Angke sudah melayani Commuter Line. Tentunya hal ini menjadi kabar gembira bagi orang-orang Jakarta yang perlu datang ke sekitaran Angke, baik untuk mendatangi relasi/saudara, atau untuk belanja. Dari Stasiun Angke, kita bisa lebih mudah untuk datang ke sekitaran Jelambar, Bandengan, atau Pluit. Atau bahkan, kita bisa lebih mudah untuk mengunjungi RPTRA Kalijodo. Oh ya, saya dari Stasiun Angke jalan kaki ke RPTRA Kalijodo, lho. Cuma 20 menit jalan kaki. Kalau naik angkot, sekitar 5 menit juga sampai.
Stasiun Angke di antara ruko-ruko.
Berita buruknya adalah, kereta lokal semacam KA Langsam, KA Banten Ekspres dan KA Rangkas dihilangkan atau dialihkan ke stasiun lain. Jadi, orang-orang dari sekitaran Banten yang sebetulnya berminat ke Angke, jadi harus ganti kereta sebelum tiba di stasiun tujuan. Paling tidak mereka yang datang dari jauh harus naik Commuter Line jurusan Rangkasbitung – Angke.
Waktu saya mampir ke Stasiun Angke, saya sempat jalan-jalan di sekitaran stasiun. Stasiun yang terlihat tua ini terletak persis di tengah pasar Angke. Pasar Angke sendiri adalah pasar tempat jualan buah-buahan. Buat yang ingin buka usaha es buah bisa mampir ke Pasar Angke dan lihat-lihat sendiri penjualan buah-buah grosiran di sini.
Tapi yang menarik adalah, gedung stasiun angke sendiri menjadi satu dengan ruko-ruko tempat orang berjualan. Biasanya, stasiun dibuat sebagai bangunan sendiri, dan toko-toko berada di luar pagarnya. Tapi stasiun unik ini nampak tak ubahnya salah satu ruko yang berjajar di Pasar Angke. Agak kebayang repotnya petugas PT KAI kalau harus bersih-bersih sekitaran stasiun.

Dekat Pasar Angke, tempat grosir buah-buahan.
Dengan dibukanya Stasiun Angke, saya jadi penasaran ingin mencoba Commuter Line jurusan Rangkasbitung. Ada yang mau?

3 Komentar:

  1. artikel yang bagus jadi pengen nostagia ke masa lalu... dulu sejak tahun 2011 sering naik nereta ke tangerang lewat angke saat itu masih aktif, lama gk naik kereta sempat gk beroperasi dan akhirnya aktif lagi jadi penasaran pengen cuci mata ke stasiun ini seperti apa hehehhee...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kelihatan banget kalau Stasiun Angke itu dulunya stasiun penting. Tempatnya saja persis di tengah pasar. Saya malah baru sekali ini datang ke Stasiun Angke.

      Hapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus