13 April 2014

Jalan-jalan di Sumatera Barat, kota Padang dan sekitarnya, tidak akan lengkap tanpa mencicipi berbagai masakan khas Sumatera Barat. Walaupun untuk orang Jakarta semuanya disebut sebagai masakan Padang, namun sebenarnya tidak semuanya otentik Padang, loh! Santapan khas Bukittinggi, atau khas Painan, bisa jadi merupakan makanan lokal yang tidak berasal dari kota Padang. Jadi, datang ke satu kota, belum tentu mendapati makanan yang ada di kota lain.

Pada postingan kali ini, saya akan menceritakan makanan yang kami makan selama berjalan-jalan di kota Padang dan sekitarnya. Semua makanan ini sudah terbukti enak, dan postingan ini dijamin membuat ngiler para pembaca. Hehehe ...

Kota Padang


Sate (Padang)
Tempat : Sate Danguang-Danguang, Simpang Kinol, Padang

Sate danguang-danguang adalah sate padang (istilah orang Jakarta, yah). Tapi daging sate di Padang tidak selunak daging sate Padang di Jakarta. Daging sate danguang-danguang lebih terasa daging, dan lebih segar.  Bumbunya juga lebih kental dan berasa rempah. Satu porsi isi 10 tusuk rasanya dua kali lebih mengenyangkan daripada satu porsi sate padang yang biasa dijumpai di Jakarta.

Es Durian
Tempat : Es Durian Ganti Nan Lamo, Simpang Kinol, Padang

Es durian Ganti Nan Lamo adalah makanan wajib bagi turis yang berkunjung ke Padang. Ada banyak outletnya, dan semuanya ada di sekitaran Simpang Kinol. Semuanya sama saja. Durian, dengan es serut, ditambah dengan agar-agar, cincau, dan susu cokelat manis. (Deskripsi tentang isi minuman mungkin salah, karena penulis bukan jagoan masak.) Rasanya ... jangan ditanya, nikmatnya bukan main! Di hari terakhir jalan-jalan, sebelum berangkat ke bandara, kami pun masih menyempatkan diri untuk mampir ke sini dan makan segelas es durian nan sedap itu.

Soto Padang
Tempat : Soto Minang Roda Jaya, Simpang Kinol, Padang

Soto yang dimaksud adalah soto paru dengan kuah berempah yang harum. Parunya digoreng kering, dari waktu digigit masih kriuk-kriuk. Kuahnya segar dan bumbunya teras sekali. Hanya nasinya saja yang menurut saya kurang sreg. Selama saya makan nasi di Sumatera Barat ini, nasinya enak tapi bentuknya hambur, kurang melekat satu sama lain. Tapi tidak masalah. Selama saya wisata kuliner di Sumatera Barat, rasa lauknya membuat nasinya juga terasa enak.

Rendang Daging
Tempat : Rumah Makan Pagi Sore, Jl. Pondok 143, Simpang Kinol, Padang

Rendang daging adalah legenda kota Padang yang wajib dicicipi oleh wisatawan yang datang kemari. Rumah makan Pagi Sore termasuk rumah makan yang terkenal, yang sudah berdiri sejak tahun 1947. Rendangnya enak, membuat ketagihan.

Nasi Sup Tulang
Tempat : Bofet Rajawali Juanda, Jl. Ir. H. Juanda 33, Padang

Kuah supnya segar banget, dan selain daging yang menempel di tulang, ada juga potongan daging (walau sedikit). Ditambah potongan kentang, tomat dan wortel, sup ini sangat direkomendasikan.

Teh Talua
Tempat : Bofet Rajawali Juanda, Jl. Ir. H. Juanda 33, Padang

Teh talua, atau teh telur, sebenarnya disediakan di banyak rumah makan. Teh dicampur telur dan susu (sesuai selera) lalu disajikan hangat-hangat. Rasanya enak banget. Teh, tapi rasanya gurih. Oh ya, teh ini ada di hampir semua rumah makan di Padang. Jadi bisa mampir di sembarang tempat untuk meminum minuman khas kota Padang ini.

Roti Randang
Tempat : Ninur Bakery  Cake Shop, Bandar Udara Internasional Minangkabau

Roti randang adalah roti yang diberi daging dengan bumbu rendang. Rasanya enak, cukuplah untuk mengganjal perut saat lapar. Roti khas Padang ini cocok untuk menjadi teman menunggu keberangkatan di bandara.

Soft Durian
Tempat : Ninur Bakery  Cake Shop, Bandar Udara Internasional Minangkabau

Soft durian adalah cream cake durian. Enaknya dimakan dalam keadaan dingin. Kuenya lembut dan duriannya terasa banget. Enak!

Sawahlunto


Dedeng Batokok
Tempat : Rumah Makan Dendeng Batokok, Jl. Lintas Sumatera Muarakalaban, Sawahlunto

Dendeng ini enaknya luar biasa. Dagingnya lembut, tetapi masih tetap terasa daging dengan serat-seratnya yang halus. Bumbunya meresap dengan baik. Rahasia kelezatan dendeng ini adalah proses pembuatannya dimana daging dipukul-pukul setelah direbus. Mungkin seratnya terbuka dan bisa menyerap bumbu dengan baik. (Ini dugaan penulis, yah.) Dendeng ini paling nikmat dimakan dengan sambal hijau dan sambal merah. Mantap!

3 Komentar:

  1. salam kenal
    pesta makanan neh kayanya,sekalian belajar bikin rendang dong,kunjungi belajar dan mengenal filosofi randang

    BalasHapus
  2. padang is the best..
    kunjungi juga kami di Bike To Eat

    BalasHapus
  3. menarik sekali, artikel ini sangat bagus, sangat bermanfaat, terimakasih , anda juga dapat mengunjungi
    http://indonesia.gunadarma.ac.id untuk mendapatkan
    informasi serupa

    BalasHapus