30 Juni 2015

(Update tanggal 5 Mei 2019: tentang moda transportasi di bagian akhir artikel, perbaikan layout, dan judul artikel.)
Burung pelikan di dekat pintu utara.
Ya, ya, itu pertanyaan banyak orang. Kenapa ke Ragunan? Tapi jangan salah, setiap akhir pekan, ratusan orang – bahkan mungkin ribuan – orang datang mengunjungi Kebun Binatang Ragunan. Kalau tidak percaya, coba saja datang di hari Sabtu atau Minggu siang hari. Apa yang menarik orang untuk datang ke Ragunan? Ini dia:
  1. Taman Margasatwa Ragunan (ini nama resminya) adalah tempat wisata rame-rame yang murah meriah. Harga tiket masuk per orangnya hanya Rp 4.500,- (untuk orang dewasa). Bisa mondar-mandir di sini seharian.
  2. Transportasi ke Ragunan relatif murah. Cuma dengan Rp 3.500,- per orang, pengunjung dari Pulo Gadung atau Kalideres sudah bisa sampai di pintu gerbang Taman Margasatwa Ragunan. Kan ada busway ...
  3. Taman Margasatwa Ragunan adalah tempat wisata sekaligus edukasi untuk anak-anak. Dimana lagi anak-anak bisa melihat hewan-hewan hidup, sekaligus berinteraksi dengan mereka?
    Bisa naik gajah juga!
  4. Anak-anak juga bisa main-main, karena ada banyak atraksi yang dikhususkan bagi anak-anak. Oh ya, masih bayar lagi yah.
  5. Orang bisa melihat gorila berjalan-jalan di area yang cukup luas. Yup! Di sini ada Pusat Primata Schmutzer yang merupakan tempat konservasi sekaligus penelitian primata, termasuk di antaranya gorila. Dulu tempat ini bersih banget dan terawat, tapi sejak diserahkan ke pengelola Ragunan, sepertinya kualitas layanannya agak berkurang. Oh ya, untuk masuk ke Pusat Primata Schmutzer, harus bayar tiket sendiri Rp  7.500,- (untuk orang dewasa).
    Itu gorilanya di ujung ... lagi pundung.
  6. Di kebun binatang ini, orang bisa piknik. Cukup bawa makanan sendiri dan gelar tikar – atau sewa tikar dari pedagang di sana. Hemat, kan?
  7. Buat yang ingin foto-foto dengan hewan, bisa juga. Tapi, kalau waktu ramai biasanya susah!
Tidak ada papan keterangannya!
Taman Margasatwa Ragunan relatif bersih, cuma nampak kurang terawat. Pohon-pohonnya nampak gersang. Apa karena di musim kemarau yah? Terus, ada juga kandang hewan yang tidak diberi keterangan. Jadi  harus browsing di internet dulu untuk tahu kira-kira itu hewan apa.
Harga makanan dan minuman di dalam kebun binatang lumayan mahal, jadi bawa bekal sepertinya kewajiban yang umumnya dipatuhi oleh para pengunjung. Tapi kalau bawa anak-anak, mungkin susah yah, soalnya godaan untuk jajan di sana banyak banget! Belum lagi kalau banyak lari-lari jadi cepat haus.
Piknik.
Jadi, nggak asyik dong, pergi ke Ragunan? Nah ... jawabannya tergantung pada masing-masing orang. Kalau saya, jujur saja, senang duduk di depan kandang-kandang hewan dan melihat polah tingkah mereka. Kadang-kadang sesama pengunjung juga bisa jadi tontonan menarik. (Eiitss, maksudnya analisa psikologi sosial yah, bukan jadi tukang intip orang pacaran.) Kadang-kadang hewan-hewan dan orang-orang yang ada bisa jadi inspirasi untuk membuat lukisan atau cerpen.
Buat yang punya anak-anak, Taman Margasatwa Ragunan termasuk tempat yang wajib dikunjungi, meskipun hanya beberapa kali. Soalnya, anak-anak bisa belajar untuk mengenal alam lebih dekat. Kalau harus pergi dulu ke Taman Safari Cisarua, wah ... macetnya itu, nggak kebayang.

Cara menuju Taman Margasatwa Ragunan dengan kendaraan umum:
Naik Transjakarta
Ini cara yang paling praktis. Cukup turun di halte Ragunan (K6-01). Halte Ragunan adalah halte paling ujung selatan dari Koridor 6, yang menghubungkan Ragunan dan Dukuh Atas.
Naik Bus Kopaja
Kopaja AC S602 (Ragunan-Senen) berhenti di pintu utara Kebun Binatang Ragunan (dekat halte Busway).
Sedangkan bus-bus berikut ini berhenti di pintu barat Kebun Binatang Ragunan: Kopaja AC S13 (Grogol-Ragunan Belakang), Kopaja S612 (Kampung Melayu-Ragunan Belakang), dan Kopaja S605a (Blok M-Ragunan).
Naik Angkot
Semua angkot berhenti di pintu barat Kebun Binatang Ragunan: KWK S15a (Pasar Rebo-Ragunan), KWK S12 (Lebak Bulus-Ragunan)

Update 5 Mei 2019: Saat ini seluruh kendaraan umum hanya berhenti di pintu utama kebun binatang. Kopaja AC S602, Kopaja AC S13, dan Kopaja S605a sudah tidak beroperasi lagi.

Masih penasaran dengan Ragunan? Untuk informasi lebih lengkap, silakan buka website resmi Kebun Binatang Ragunan di http://ragunanzoo.jakarta.go.id/

1 Komentar:

  1. waktu masih tinggal di LA (Lenteng Agung), sering banget ke Ragunan, tapi hanya lewat sampingnya saja, tidak masuk ke objek wisatanya. Hehehe...

    BalasHapus