21 Juni 2015

Catatan tanggal 6 Oktober 2019: Penjelasan kendaraan umum di artikel ini sudah tidak akurat karena sudah banyak jalur yang berganti menjadi jalur untuk koridor bus Transjakarta.

Mau bikin baju buat lebaran? Bingung di mana bisa cari bahan yang okeh tapi terjangkau? Jangan khawatir! Di Jakarta ada banyak tempat dimana pembaca bisa memilih-milih kain, dengan banyak variasi jenis, kualitas, dan harga. Ini beberapa tempat yang sering dijadikan rujukan untuk belanja kain.

Pasar Tanah Abang

Tanah Abang Blok A, dari kejauhan.
Pasar Tanah Abang adalah pusat penjualan kain dan pakaian se-Asia Tenggara.  Letaknya di Jakarta Pusat, sangat dekat dengan Jl. M.H. Thamrin yang menjadi salah satu pusat bisnis Kota Jakarta. Oleh sebab itu, tidak heran orang-orang mancanegara juga berbelanja di sini. Tidak hanya kain yang dijual di sini, namun juga ada pakaian, perhiasan, sepatu, tas, dan berbagai pernak-pernik feminin. Banyak toko di sini yang menjual grosiran, alias kalau mau beli minimal tiga.
Pasar Tanah Abang Blok A yang terkenal itu lebih banyak menjual pakaian dan perlengkapan wanita (walau yang jualan bahan juga lumayan banyak). Kalau memang berminat mencari kain, boleh juga berjalan di ruko-ruko di sekitar Tanah Abang, baik yang disepanjang Jl. K.H. Mas Mansyur atau di ruko-ruko di kompleks E (eks-AURI). Soal harga, kabarnya harga kain di Tanah Abang lebih murah dibandingkan tempat lain, karena kebanyakan penjual di tempat lain belinya ya di Tanah Abang ini.
Kondisi tempat belanja di Tanah Abang lumayan rapi, terutama di Metro Tanah Abang dan Blok A. Gedungnya modern dan ber-AC (cuma kadang-kadang tidak terasa). Pengunjung dijamin betah jalan kaki dari satu kios ke kios lain untuk memilih-milih. Tapi kalau cari kain ke ruko-rukonya, siap-siap menghadapi jalan yang berdebu, panas, dan mobil yang lewat tanpa peduli pejalan kaki. Kalau musim hujan, di beberapa tempat becek parah.

Cara menuju ke Tanah Abang dengan kendaraan umum:
Sebagai salah satu tempat perputaran uang terbesar di Asia Tenggara, sudah pasti banyak moda transportasi mendukung kelancaran kegiatan bisnis di Tanah Abang. Posisinya yang di pusat kota Jakarta menambah kemudahan transportasi dari seluruh penjuru kota Jakarta. Kalau berminat menuju ke Tanah Abang, pembaca bisa memilih di antara moda transportasi berikut:
Commuter line atau KRL
Turun di Stasiun Tanah Abang. Kalau tujuannya Blok A, jalan kaki dari stasiun bisa sekitar 20 menit. Kalau takut capek (karena di dalam pasar juga masih harus jalan kaki keliling kios-kios), lebih baik ambil ojek. Ojek di sekitaran Tanah Abang harganya lumayan mahal, harap maklum.
Bus atau angkot/mikrolet
Tanah Abang juga menjadi titik terminal banyak trayek bus dan angkot. Berhubung kendaraan yang lewat di Tanah Abang lumayan banyak, saya tidak bisa mengingat semuanya. Berikut beberapa kendaraan umum yang sempat saya ingat lewat di Tanah Abang:
  • Metromini 640 (Pasar Minggu-Tanah Abang)
  • Mayasari Bakti AC70 (Kampung Rambutan-Tanah Abang)
  • Kopaja P19 (Blok M/Cilandak-Tanah Abang)
  • APB 03 (Bendungan Hilir-Roxy) dan APB 03A (Karet-Roxy)
  • Mikrolet M09 (Kebayoran Lama-Tanah Abang)
  • Mikrolet M10 (Jembatan Lima-Tanah Abang)
  • APTB Tanah Abang-Bekasi
  • Bemo (Benhil-Tanah Abang)
Ada beberapa trayek yang hanya lewat di seberang Blok E (eks-AURI), misalnya Metromini 640. Ada beberapa trayek yang lewat di depan Blok A dan Metro Tanah Abang, misalnya Kopaja P19. Ada beberapa trayek yang lewat di samping Blok B, misalnya APB 03 (Benhil-Roxy). Kalau jalanan macet berat, masing-masing sopir bisa berkreasi mencari jalan pintas. Jadi, kalau mau ke Tanah Abang, pastikan pembaca tahu mau pergi ke mana (Blok A? Blok G? Blok E?), supaya kalau diturunkan di tempat yang “berbeda”, bisa bertanya ke orang di sekitar.

Thamrin City

Thamrin City, dengan menara apartemen di atasnya.
Thamrin City dikenal sebagai salah satu pusat penjualan batik di Jakarta. Letaknya tidak terlalu jauh dari Tanah Abang. Selain itu, Thamrin City juga menjadi salah satu pusat penjualan busana muslim. Kalau minatnya mencari kain untuk busana batik atau busana muslim, tidak salah datang ke sini.
Gedung Thamrin City menjadi satu dengan hotel Amaris dan apartemen Thamrin City. Jangan heran, suasananya lebih ramah pengunjung dibandingkan Tanah Abang. Kalau belanja di sini kesorean, tidak perlu khawatir mencari tempat berbuka puasa atau makan malam. Thamrin City punya foodcourt di lantai 3. Di lantai dasar, ada berbagai pilihan restoran, antara lain D’Cost, Bakmi GM, dan Kopi Oey.

Cara menuju ke Thamrin City dengan kendaraan umum:
Tempatnya memang kurang ramah terhadap pengguna kendaraan umum.
Kalau naik Angkot APB 03 (Bendungan Hilir-Roxy) atau APB 03A (Karet-Roxy), bisa turun di “belakang” Thamrin City. Letaknya di kanan jalan (kalau dari Benhil/Karet). Kalau baru pertama kali, sebaiknya waktu naik sudah bilang ke sopir supaya diturunkan di Thamrin City. Kalau kelewatan, bisa-bisa keterusan sampai ke Tanah Abang.
Kalau mau jalan kaki ke Thamrin City dari Grand Indonesia/Plaza Indonesia/Bundaran HI bisa naik:
  • Transjakarta (turun di Halte Busway K01-10 Tosari)
  • Bus yang lewat Bundaran HI, misalnya: PPD 213 (Grogol-Kampung Melayu), Kopaja P19 (Blok M/Cilandak-Tanah Abang), Metromini 640 (Pasar Minggu-Tanah Abang), atau Kopaja AC602 (Ragunan-Senen).
  • Bus tingkat gratis dan Transjakarta gratis, turun di Plaza Indonesia

Pasar Mayestik

Salah satu sisi Pasar Mayestik.
Pasar Mayestik adalah salah satu sentra penjual busana dan kain. Kalau dibandingkan Tanah Abang, ya memang bukan apa-apanya. Tapi untuk pilihan corak dan bahan, masih boleh dicoba. Pedagang kain biasanya ada di ruko-ruko di kompleks pasar. Sedangkan di dalam gedung Pasar Mayestik, lebih banyak penjual pakaian jadi. Di Pasar Mayestik lantai paling atas, ada banyak kios penjahit baju, termasuk kebaya dan jas. Harganya kurang lebih sama, jadi yang penting adalah melihat contoh baju yang dibuat untuk melihat kerapian jahitannya. Kalau niatnya beli kain dan masih cari-cari tukang jahit, boleh dicoba lihat-lihat di Pasar Mayestik.

Cara menuju ke Pasar Mayestik dengan kendaraan umum:
Bus yang lewat di depan Pasar Mayestik antara lain:
  • Kopaja 614 (Pasar Minggu-Cipulir)
  • Metromini 69 (Blok M-Ciledug)
  • Kopaja S609 (Blok M-Meruya)
  • Metromini S611 (Blok M-Lebak Bulus)
  • Metromini S70 (Blok M-Joglo)
Bisa juga cari bus yang lewat Pasar Taman Puring (tempat jualan sepatu murah) lalu jalan kaki sedikit. Hanya saja, karena saya tidak pernah punya kesempatan untuk mengamati kendaraan umum yang lewat Taman Puring, jadi saya tidak tahu bus apa saja yang lewat sini.

Sentra Kain Cipadu

Jalan Cipadu: kecil yah.
Letaknya di daerah Kreo, Tangerang Selatan. Sentra Kain adalah nama daerah yang memang diberdayakan untuk menjadi pusat penjualan kain, jadi bukan trademark untuk pusat perbelanjaan tertentu. Yang disebut Sentra Kain Cipadu adalah sepanjang Jalan Cipadu atau Jl. K.H.Wahid Hasyim, sekitar dua kilometer. Jalannya kecil, cuma pas untuk dua mobil papasan. Kalau saya lihat-lihat, kebanyakan jualannya kain dan sprei.
Ada beberapa tempat perbelanjaan/pasar di area Cipadu. Selain beberapa sentra perbelanjaan yang agak besar tersebut, di sepanjang Jalan Cipadu atau Jl. K.H.Wahid Hasyim juga ada banyak toko-toko kain dan pernak-pernik menjahit. Karena tempat-tempat belanja ini tersebar, jadi agak menyulitkan untuk berbelanja kalau naiknya kendaraan umum. Untuk langkah awal, mungkin bisa mulai dari Cipadu Square, atau mungkin Pusat Grosir Kospin Jasa, lalu pelan-pelan mengamati toko-toko lainnya. Di sepanjang jalan K.H. Wahid Hasyim ini ada beberapa pusat penjualan kain sehingga mungkin perlu melakukan perbandingan antar pusat perbelanjaan.

Cara menuju ke Sentra Kain Cipadu dengan kendaraan umum:
Angkot yang melewati Jl. K.H. Wahid Hasyim atau Jalan Cipadu antara lain:
  • Angkot C12 (Kreo-Pondok Aren/Kampus STAN)
  • KWK S07 (Kebayoran-Pondok Aren)
Kalau dari Jakarta, satu-satunya cara yang saya tahu adalah naik Metromini 69 (Blok M-Ciledug) atau angkot C01 (Kebayoran Lama-Ciledug), turun di Giant Kreo, terus nyambung angkot C12 yang banyak ngetem di belokan Kreo. Karena saya jarang main ke daerah Tangerang Selatan, saya tidak bisa cerita banyak tentang kendaraan umum di daerah ini.

Pasar Baru

Gerbang masuk Pasar Baru.
Pasar Baru adalah pusat fashion dari jaman Belanda. Sampai sekarang, komunitas India (yang banyak diantaranya berjualan kain) juga tinggal di sekitaran area ini. Menurut saya harganya relatif lebih mahal, tapi bisa juga dijadikan salah satu pilihan tempat belanja. Di sepanjang lorong utama Pasar Baru dan di ruko-ruko di pinggirannya, ada banyak penjual kain. Untuk cara ke Pasar Baru dengan kendaraan umum, bisa lihat di blog saya tentang Wisata Kuliner di Passer Baroe.

Selamat berbelanja!

0 Komentar:

Posting Komentar