26 Maret 2016

Apa itu Museum Benteng Heritage?

Museum Benteng Heritage adalah museum budaya peranakan Cina di Tangerang. Daerah kota tua Tangerang memang dulunya dikelilingi benteng, sehingga kawasan disekitarnya disebut sebagai daerah Benteng. Berlokasi di tengah-tengah Pasar Lama Tangerang, museum ini telah menjadi saksi kehidupan warga Tangerang dan sekitarnya, dari jaman penjajahan Belanda hingga di era kemerdekaan ini. Letaknya dekat dengan Kelenteng Boen Tek Bio yang merupakan salah satu kelenteng tertua di Tangerang.
Nampak depan Museum Benteng Heritage.
Bangunan museum ini bisa dikatakan merupakan salah satu bangunan tertua di sekitar kota Tangerang. Bangunan ini dulunya sempat menjadi salah satu tempat pertemuan komunitas Cina di Tangerang di sekitar abad ke-17. Sebagai tempat pertemuan komunitas, yang posisinya cukup penting bagi masyarakat pada waktu itu, bangunan ini dihiasi oleh relief dan patung yang indah dan artistik. Oleh sebab itu, tidak heran hiasan-hiasan di tembok bagian dalam bangunan ini cukup unik dan umumnya tabu untuk ditaruh di rumah orang kaya biasa. Setelah berpindah tangan menjadi milik perorangan beberapa kali, akhirnya rumah ini sengaja dibeli dan direnovasi untuk menjadi museum kebudayaan.
Museum ini membanggakan dirinya sebagai museum kebudayaan Indonesia-Tionghoa pertama di Indonesia. Tapi jujur saja, saya pernah mengunjungi tempat wisata dengan konsep seperti ini di Medan, tepatnya di Tjong A Fie Mansion pada tahun 2009 waktu baru mulai buka. Hanya saja, yang di Medan itu tidak membawa embel-embel “museum”.
Jalan menuju ke museum. Memang benar-benar pasar tradisional.
Lokasi museum Benteng Heritage ini juga unik, karena tempatnya persis di tengah pasar lama Tangerang. Museum ini baru bisa buka sekitar jam 10 pagi. Karena, dari subuh hingga menjelang siang, jalan di depan museum dipenuhi oleh pedagang sayur sehingga pengunjung tidak akan dapat masuk ke dalam museum dengan nyaman. Bahkan, waktu saya datang ke sana sekitar jam 12 siang, masih ada pedagang yang baru beres-beres lapak dan tumpukan sampah di pinggir jalan masih belum dibersihkan.


Bagaimana mengunjungi museum ini? Apa yang bisa dilihat?

Untuk dapat masuk ke dalam museum, pengunjung wajib membeli tiket masuk seharga Rp 20.000,- dan mengikuti tour museum yang diadakan setiap satu jam sekali. Pengunjung tidak boleh masuk tanpa tour guide, dan wajib mengikuti alur perjalanan yang sudah ditentukan sebelumnya. Oh ya, dilarang foto-foto di dalam museum, baik pakai kamera ataupun handphone. Juga, dilarang menyentuh barang-barang pajangan di museum.
Banyak pajangan dan hiasan unik yang dipamerkan di dalam museum ini. Selain berbagai patung dewa-dewa Tiongkok, meja mahjong, lukisan jaman dulu, pembatas ruangan kuno, dan juga perangkat ruang tidur, museum ini juga membanggakan relief unik yang berhiaskan mosaik di bagian atas dari rumah. Menurut saya, relief yang menggambarkan legenda kuno Tiongkok inilah yang menjadi mahkota museum ini karena memang jarang ditemui di rumah-rumah orang kaya Cina kuno kebanyakan.
Loket penjual karcis masuk museum.
Di Museum Benteng Heritage, selain melihat-lihat barang-barang kuno, orang juga bisa melihat film pembuatan kecap benteng, yang merupakan salah satu produksi khas Tangerang. Kalau tertarik untuk membeli kecap benteng, museum ini menyediakan Waroeng Hobi yang menjual berbagai souvenir khas pecinan Benteng Tangerang, termasuk kecap khas bikinan daerah Benteng tersebut. Merek yang ditawarkan adalah Kecap Benteng SH dan Kecap Benteng Istana.
Oh ya, museum ini menyediakan layanan khusus untuk tour keliling kompleks Benteng (Pasar Lama), wisata kuliner, dan workshop fotografi. Bagi yang berminat dapat langsung menghubungi pihak museum.


Menuju ke Museum Benteng Heritage dengan Commuter Line

Mengingat dulunya museum ini adalah rumah perkumpulan komunitas Cina di daerah Benteng, sudah pasti tempatnya strategis di tengah kota. Untuk orang Jakarta yang berminat datang kemari dengan kendaraan umum, cukup naik kereta Commuter Line tujuan Tangerang dan turun di Stasiun Tangerang alias stasiun paling ujung sendiri. Dari situ jalan kaki ke arah pasar lama.
Stasiun paling ujung!
Nah, setibanya di menara jam di depan pasar lama, jangan ikuti Jl. Kisamaun (jalan raya menuju pasar) tetapi langsung menyeberang jalan ke arah gedung Gapensi Tangerang. Tepat di sebelah gedung Gapensi Tangerang itu (sebelah kanan dari arah kita datang), kita akan melihat gang kecil yang langsung masuk pasar. Nah, di gang kecil itulah Museum Benteng Heritage berada.


Tempat wisata lain disekitar Museum Benteng Heritage

Sudah jauh-jauh datang ke Pasar Lama Tangerang, masa hanya keliling satu museum selama satu jam? Jangan, dong! Untuk yang masih penasaran, coba saja untuk:
  1. Mengunjungi Kelenteng Boen Tek Bio. Salah satu kelenteng tertua di Tangerang yang masih aktif ini merupakan bangunan bersejarah yang menjadi saksi peristiwa-peristiwa penting di Tangerang, termasuk pembantaian masal warga Cina di Batavia dan banjir akibat letusan Gunung Krakatau.
    Kelenteng Boen Tek Bio, tepat sebelum perayaan tahun baru Cina.
  2. Jalan-jalan keliling area Pasar Lama. Di daerah ini ada banyak bangunan-bangunan kuno. Bahka ada beberapa rumah yang atapnya masih ada ukir-ukiran kuno. Daerah ini sering menjadi tempat ajang pamer kemampuan fotografi dan tempat wisata sejarah para pecinta museum.
  3. Wisata kuliner. Namanya juga pasar, sudah pasti ada banyak tempat makan. Waktu saya berkunjung ke museum ini, saya menyempatkan makan siang di Laksa Sari & Asinan Benteng 8 yang terletak di Jl. Kisamaun. Untuk referensi tambahan, di pasar ini juga ada penjual bubur kepiting, nasi uduk, es podeng, dan masih banyak lagi.

4 Komentar:

  1. Bagus, sekalian dong sama foto kulinernya. Terima kasih infonya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah... PR buat saya nih. Harus cari-cari fotonya dulu.

      Hapus
  2. Harusnya boleh foto, kan pada umumnya pengunjung datang memang mau berfoto ria.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Memang ada beberapa museum pribadi yang tidak mengijinkan foto-foto di dalam atas alasan keamanan museum. Ya wajar, sih.

      Hapus