22 Mei 2016

Weekend panjang di awal bulan Mei lalu, saya dan teman saya memutuskan untuk jalan-jalan ke daerah Cirebon dan Kuningan, Jawa Barat. Rencananya sih jadi backpacker, jalan-jalan murah ke Kuningan. Tapi, yang namanya jalan-jalan memang harus siap dengan kejutan-kejutan di tengah jalan.
Kereta Api Argo Jati yang kami tumpangi.
Perjalanan kami ke Kuningan termasuk rute mahal. Ini akibat ngak beli tiket jauh-jauh hari – jadinya kehabisan tiket kereta. Plus, ketiban sial pula! Dari Stasiun Gambir di Jakarta, kami naik kereta ke Cirebon, terus dilanjutkan omprengan ke arah Kuningan. Harganya? Rp 185.000,- untuk kereta Argo Jati yang tiba di tujuan pake molor sekitar satu jam, dan Rp 100.000,- untuk omprengannya. Mobil omprengan (travel, kalau istilah kerennya) ini kami ambil dari Stasiun Kereta Kejaksan Cirebon.
Sebenarnya, sekitar jam 1 siang, persis waktu kami keluar stasiun, ada mobil Elf jurusan Kuningan yang harganya hanya Rp 5.000,- per orang. Hanya saja, karena lapar, kami memutuskan untuk makan siang dulu dan ambil mobil Elf berikutnya. Ternyata mobil Elf berikutnya nggak datang-datang, dan sebagai gantinya malahan muncul si omprengan tadi. Kalau tidak terburu waktu, sebenarnya bisa saja ambil angkot ke Terminal Dukuh Semar Rp 5.000,- terus ambil mobil Elf jurusan Kuningan Rp 5.000,- juga. Tapi berhubung sudah sore dan kami tidak punya waktu banyak, mobil omprengan kami ambil juga.
Nampang dulu di Stasiun Cirebon.
Kalau omprengan, penumpang dipastikan diantar ke tujuan dengan selamat. Mas-mas yang nyetir mobil omprengan kami mengandalkan GPS di hapenya untuk membantu mencapai tujuan yang disebutkan para penumpang. Tapi, dasar wistawan iseng, kami nggak langsung menuju hotel, melainkan turun di tengah jalan, di Obyek Wisata Cibulan. (Mahal banget ya, bayar Rp 100.000,- per orang cuma turun di Cibulan? Boleh cek di GoogleMaps untuk melihat betapa dekatnya Cibulan dan Cirebon: cuma satu jam naik mobil!) Setelah sekitar satu jam duduk-duduk di Cibulan, kami pun kembali ke jalan raya untuk menunggu mobil Elf yang akan mengantar kami ke Kuningan.
Nah, ini baru pengalaman naik mobil Elf Cirebon-Kuningan. Naik dari Cibulan ke Kuningan, harganya Rp 5.000,- per penumpang. Sepertinya mobil Elf ini jauh dekat Rp 5.000,- (mungkin lebih murah untuk penduduk lokal?) soalnya dari Cirebon pun katanya harganya juga Rp 5.000,- kan. Turunnya di Terminal Kuningan di Cirendang. (Ini terminal buat angkot, kalau bus besar antar kota terminalnya di Kertawangunan.) Cirendang itu, letaknya di pinggiran kota Kuningan, jauh dari mana-mana. Kemanapun tujuan kita untuk wisata di Kuningan, sudah pasti kita harus naik angkot lagi.
Menunggu mobil Elf yang akan mengantar kami ke Kuningan. Ini di seberang area Cibulan.
Waktu kami disuruh turun dari mobil Elf, waktu sudah menunjukkan jam 18:00 lebih, dan sudah gelap. Angkot yang lewat sudah jarang, dan kalau adapun kami tidak tahu itu bisa membawa kami ke pusat kota Kuningan atau tidak. Yang ada di sekitar kami hanya tukang ojek yang naga-naganya siap memeras wisatawan macam kami. Padahal, tujuan kami adalah Taman Kota, pusat kuliner kota Kuningan, yang kalau menurut GoogleMaps masih 15 menit naik mobil atau 50 menit jalan kaki dari Terminal Kuningan Cirendang.
Sambil mencobai peruntungan kami, siapa tahu ada petunjuk yang bisa membawa kami ke pusat kota Kuningan dengan harga wajar, kami memutuskan untuk mampir ke Indomaret di dekat situ. Menurut mbak-mbak yang jaga toko, kalau sudah malam begini sudah tidak ada angkot yang bisa membawa kami ke Taman Kota. Yah, nasib – begitu pikir kami. Kami pun keluar dari Indomaret dan berjalan pelan-pelan ke arah pusat kota. Siapa tahu tiba-tiba ada angkot lewat atau terlihat ada pangkalan ojek yang bisa memberi harga wajar.
Baru sebentar kami berjalan, tiba-tiba ada angkot dengan pintu tertutup yang lewat, lalu berhenti di dekat kami. Sopirnya keluar dari angkot, lalu membuka pintu, dan bersih-bersih bagian dalam angkot. Nomer D3, jurusannya Cirendang-Pasar Baru. Hmm ... Langsung GoogleMaps bekerja saat itu juga. Dari peta, kami langsung tahu bahwa Pasar Baru dan Taman Kota letaknya cukup dekat, yaitu sekitar 10 menit jalan kaki. Boleh, lah!
Suasana Kota Kuningan di waktu malam hari.
Dengan harap-harap cemas, kami mendatangi sopir angkot tersebut dan bertanya, “Pak, lewat Taman Kota?” Si bapak sopir langsung sigap mengiyakan, dan lalu berpindah ke bangku sopir. Dengan penuh rasa syukur, kami berdua langsung masuk angkot. Angkot pun melaju. Di perjalanan, ada dua orang lain yang juga menumpang, walaupun hanya sebentar. Salah satu di antaranya sempat mengobrol dalam bahasa Sunda. Walau saya tidak terlalu paham detilnya (maklum, bukan native speaker Bahasa Sunda), tapi saya masih dapat menangkap bahwa angkot sempat rusak jadi harus dibawa ke bengkel. Ini baru saja keluar dari bengkel, dan sambil jalan juga cari-cari penumpang. Di tengah pembicaraan, sopir tadi sempat bilang kalau dia bersyukur kepada yang di atas sana karena masih ada yang naik malam-malam begini – satu dua orang juga tetap rejeki. Mungkin karena jalanan relatif sepi, kami diturunkan persis di depan Taman Kota. Bayarannya Rp 5.000,- per orang.
Taman Kota malam itu ramai. Banyak muda-mudi dan keluarga berjalan-jalan di situ. Tidak cuma penjual kaki lima, di situ ada juga persewaan mobil kayuh yang meriah dengan lampu warna-warni dan musik yang kencang. Mungkin karena libur panjang, banyak warga Kuningan yang menghabiskan malamnya di situ. Sekitar jam 18:45, kami makan nasi kasreng di dekat situ. Setelah kenyang, kami pun jalan kaki ke hotel.
Jalan kaki menuju ke hotel. Malam-malam gini ... gelap pula!
Jalan kaki ke hotel. Hotelnya ada di ... daerah Cigugur. Menurut GoogleMaps, jalan kaki dari Taman Kota ke Hotel Purnama Mulia di Jl. Raya Cigugur hanya setengah jam. Sebagai backpacker sejati, jalan kaki setengah jam sudah biasa dong. Maka kami memutuskan untuk jalan kaki. Ternyata, jalannya  m e n d a k i , saudara-saudara! Udah gitu, jalannya semakin lama semakin sepi dan semakin banyak sawah di kiri-kanan jalan. Kalau siang hari, semestinya kami foto-foto dan mengagumi keindahan alam daerah Cigugur. Berhubung malam hari, adanya jadi terasa semakin capek karena “nggak nyampai-nyampai”. Setelah 40 menit jalan kaki sambil mandi keringat, kamipun tiba di hotel. Mas-mas di meja resepsionis bengong dan nggak percaya waktu kami cerita kami jalan kaki dari Taman Kota ke hotel. “Kan ada ojek, Mbak?” tanyanya. Yah ... kan ceritanya sok-sokan gaya backpacker.
Malam itu, saya tidur dengan sangat nyenyak. Lumayan juga muter-muter dari Cirebon ke Kuningan, plus jalan kaki dari Taman Kota Kuningan ke hotel. Nasehat nenek untuk perjalanan kali ini: Pesan tiket kereta jauh-jauh hari biar bisa dapat yang murah, berangkatnya pagian biar masih bisa mencari alternatif transportasi yang murah, dan selalu siap menghadapi perubahan itinerary karena faktor tak terduga. Satu lagi: pastikan banyak bertanya, baik ke orang-orang sekitar ataupun ke Mbah Google.

Hotel kami di Kuningan

Oh ya, kami menginap semalam di Hotel Purnama Mulia. Untuk yang berminat ke Terapi Ikan Cigugur, Taman Purbakala Cipari, atau wisata rohani ke Gua Maria Fatima Sawer Rahmat Cisantana, hotel ini merupakan hotel yang paling dekat dengan tempat-tempat tersebut di atas. Dari hotel ini, kalau mau ke Gua Maria, cukup sekali naik angkot no 012 (tujuan Palutungan). Kalau mau ke Taman Purbakala Cipari, naik elf jurusan Cirebon, kalau mau ke Terapi Ikan Cigugur, naik angkot 012 terus turun di perempatan dan ambil angkot yang ke arah terapi ikan. Kalau bawa mobil pribadi, paling lama 10 menit sudah sampai tujuan.
Hotel Purnama Mulia.
Hotel Purnama Mulia beralamat di Jl. Raya Cigugur 4 RT 042/15 KM 1,5 Kel. Cigugur, Kec. Cigugur, Kuningan 45552. Nomer teleponnya (0232) 876771. Waktu kami datang, hotel ini sedang direnovasi, ada penambahan gedung pertemuan yang lumayan besar. Tapi tempat kami menginap agak jauh dari gedung yang dibangun itu, jadi kami tidak terganggu.
Hotel ini sepertinya dikategorikan bintang 1, namun sebetulnya fasilitasnya cukup lengkap dan pelayanannya bagus. Waktu kami datang, hotel ini sudah hampir fully booked.  Harga kamar standard (tanpa AC dan tanpa kipas angin) Rp 250.000,- per malam; kamar deluxe (pakai AC) Rp 350.000,- per malam; family room Rp 600.000,-per malam. Semuanya sudah ada air panas dan TV. Karena posisinya di kaki gunung, kamar tanpa AC dan tanpa kipas angin sebetulnya juga cukup untuk tidur.
Pelayanannya cukup bagus. Waktu saya menelepon untuk pesan kamar, Pak Yayan (salah satu pengurusnya) langsung mengirim pesan Whatsapp ke saya berisi foto-foto kamar dan juga fasilitasnya. Semua pertanyaan tentang tansportasi menuju tempat wisata juga dijelaskan dengan baik. Pokoknya, kalau ada yang mau menginap di daerah Kuningan, hotel ini sangat direkomendasikan.
(Bersambung)

37 Komentar:

  1. Nah, buat anda yg mau jalan2 ke kuningan, kami menyediakan rental motor harian, kami berlokasi di cirebon.. Explore cirebon dan kuningan sepuasnya dengan sepeda motor.
    Hubungi OKE RENTAL MOTOR
    Hp/wa : 085724198194
    Pin bb : 54A0E475
    Ig : oke_rentalmotor_cirebon
    http://oke-rental-motor-cirebon.indonetwork.co.id
    Motor diantar jemput di hotel/stasiun/terminal/homestay anda

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bisa antar ke cidahu Kuningan ga min?

      Hapus
    2. Langsung kontak WA-nya persewaan motor di atas ya. Saya sih nggak tinggal di Kuningan.

      Hapus
  2. Kak mau tanya, itu cari hotelnya on the spot atau sudah booking?

    Soalnya bulan desember ada rencana mau ke kuningan, tp blm tau mau nginap dimana.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sudah booking duluan ... Hotel ini lumayan laris lho. Kemarin pas kita nginep di situ, hotelnya penuh. Kalau memang minat nginep di hotel ini, mendingan telepon dan booking dulu.

      Hapus
    2. Selain hotel ada ngga wisma kak yang agak murah gitu harga mahasiswa petualangan hehehe

      Hapus
    3. Masalahnya pilihan penginapan di Kuningan nggak banyak. Saya yakin ada penginapan yang lebih murah, tapi nyarinya itu PR juga. Kayaknya, kalau mau cari penginapan yang murah, tanya² ama penduduk di sekitar Cibulan atau Taman Kota.

      Hapus
  3. Kak kalo ke kuningan selain naik kereta naik bus katanya bisa,tpi nggak tau bus yang mana dan nyari tiket ke kuningan di loket bus nggak ada?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah, kalau bus, mestinya ada yang berangkat dari Kampung Rambutan yah. Kayaknya mesti datang ke agen dan nyari sendiri tuh. Saya nggak pernah naik bus ke kuningan, jadi kurang tahu ...

      Hapus
    2. bisa naik luragung dari jl keamanan ataupun pekapuran (gang betet), 2-2nya daerah Gajah Mada, gak terlalu jauh dari Bakmi Gajah Mada

      Hapus
    3. Ini bus jurusan Jakarta-Kuningan, ya? Wah, saya gak pernah tahu. Terima kasih informasinya.

      Hapus
    4. Naik Bus Damri juga bisa yang dari Kemayoran jam 06:00 dan 15:00 turun bisa di Cirendang atau di terminal kertawangunan..

      Hapus
    5. Boleh juga nih kalau rumahnya di sekitar Jakarta Pusat atau Jakarta Barat.

      Hapus
  4. Kalo turun di stasiun cirebon prujakan , ada elf ke kuningan ga nih kak ? Hehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hmm ... kayaknya nggak ada deh. Kalau turun di Stasiun Prujakan, mendingan naik becak ke terminal. Dari situ baru ambil elf ke Kuningan.

      Hapus
    2. Kak dari stasiun ke terminal mana ya?

      Hapus
    3. Terminal Dukuh Semar, Kak. Tapi kalau bilang ke tukang becak mau ambil Elf ke Kuningan, dia tahu kok harus bawa penumpangnya ke mana.

      Hapus
  5. Kak emank ada elf ke kuningan ya dr stasiun?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ada. Tapi dari Stasiun Cirebon Kejaksan. Dan itu tidak setiap jam ada, yah.

      Hapus
  6. Itu jauh gk kak ? St.Prujakan sma terminalnya ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah ... jaraknya lumayan juga sih. Kayaknya bisa naik angkot deh, tapi nggak tahu angkot yang mana.

      Hapus
    2. Okee deh . Makasih kak infonya hehe . Pngen jalan" ke kuningan soalnya . Jdi nanya" trus wkwkwk😂

      Hapus
    3. Siip. Selamat jalan-jalan ya!

      Hapus
  7. Kalau mau ke smkn 3 kuningan lokasi plered naik elf jurusan apa ya...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah ... kalau yang itu saya nggak tahu Mbak. Saya orang Jakarta yang pernah jalan-jalan ke daerah Kuningan. Tapi nggak pernah ke SMKN 3 tuh ...

      Hapus
  8. Kalo naik elf dari kuningan ke stasiun kejaksaan ada nggak.?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waduh ... kayaknya nggak ada deh. Kalau dari Kuningan, tetap harus turun di Terminal.

      Hapus
  9. Wah kota kelahiranku niih, yg diceritain diatas itu tempat main semua, jadi kangen banget pengen balik...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Gue masih penasaran wisata kuliner di Kuningan. Masih belum puas nyobain hucap.

      Hapus
    2. Ka ? Mau nanya , aku kan mau ke wisata telaga nilem, aku dari arah brebes nanti naik bis atau kereta yang murah ka? Trus turunnya dimana ka? Nanti ke wisata telaga nilem nya naik apa ka?

      Hapus
    3. Wah, maaf Kak, saya nggak pernah ke Telaga Nilem...

      Hapus
  10. Kalau dari stasiun Cirebon itu mau ke jalan baru objek wisata cibulan jalaksana itu naik angkot nya gimana ya, mau ikut daurah tahfizh..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bisa naik Elf ke arah Kuningan dari stasiun. Tapi itu suka lama. Paling enak, ya ke terminal dan cari elf tujuan Kuningan. Bilang aja turun Cibulan. Sopirnya tahu, kok.

      Hapus
  11. Kak, kalau ke kuningan naek kereta bisa ngga? Aku pengen kuliah di Universitas Negri Kuningan itu, tapi nggak tau rute nya hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kuningan nggak dilewati rel kereta api, Kak. Kalau mau naik kereta dari Jakarta, tetap harus ke Cirebon dulu.

      Hapus
    2. Ka rute naik krl jakarta itu dr stasiun gambir/manggarai bisa ga ya?
      Setelah itu langsung sampai stasiun cirebon ?

      Hapus
    3. Kayaknya mendingan dari Jatinegara, deh. Kan KRL lewat Jatinegara kan.

      Hapus