2 Mei 2015


Bagian depan Pasar Santa.
Kayaknya lagi nge-tren nih, wisata kuliner di Pasar Santa. Kalau ngetik “Wisata Kuliner Pasar Santa” di Google, langsung keluar berita serta postingan tentang Pasar Santa ... yang baru diunggah dalam hitungan hari atau minggu dari saat browsing. Nggak salah sih, tempatnya memang unik. Cocok untuk menjadi tempat nongkrong alternatif, terutama untuk orang-orang yang bosen jalan-jalan di mal.

Pasar Santa, atau nama kerennya Santa Modern Market, adalah pasar beneran (iya, lah!) yang dikelola oleh Perusahaan Daerah Pasar Jaya. Pasar ini berdiri di daerah Kebayoran Baru, tepatnya di Jalan Cipaku. Letaknya tidak persis di pinggir jalan utama, melainkan sedikit masuk jalan kecil di sebelah Toko Santa Swalayan. Jalan utama yang dimaksud di sini adalah Jalan Wolter Monginsidi, yang merupakan salah satu jalan utama menuju Blok M dan kawasan SCBD dari arah selatan.

Tempat nongkrong.
Kalau dilihat bentuknya, bangunan bertingkat ini juga tidak jauh beda dengan pasar-pasar lain, misalnya seperti Pasar Mampang. Bedanya, di sekitaran Pasar Santa tidak terlalu banyak pedagang kaki lima. Selain itu, untuk ukuran pasar, Pasar Santa dapat dikategorikan bersih. Dan kalau pengunjung naik ke lantai 1 (lantai atas) ... suasana pasar langsung sirna, tergantikan dengan suasana cafe.

Yep, kalau berkunjung ke pasar biasa, misalnya ke Pasar Tanah Abang atau Pasar Majestik, kita bertemu dengan ibu-ibu pakai sandal dengan tentengan kantong plastik di kedua tangan atau mbak-mbak dengan baju biasa menawarkan diskonan. Kalau di Lantai 1 Pasar Santa, jangan kaget melihat ABG gaul dengan celana pendek dan bawa-bawa tas (yang nampaknya) mahal. Barang-barang yang ditawarkan juga tidak kalah gaul. Ada kuliner khas Meksiko, ayam panggang khas Amerika, berbagai hidangan Jepang, barbeque ala Korea, sate domba Garut, macam-macam es krim, dan jus sayur yang semuanya disajikan secara menarik. Pokoknya, nggak kalah dengan cafe-cafe yang ada di mal-mal besar.

Black dog: sosis panggang, smoked beef, dan roti warna hitam.
Yang paling menarik perhatian di antara semua tempat makan adalah DOG, kios penjual black dog. Black dog adalah hot dog dengan roti berwarna hitam. Posisinya tepat di depan tangga, sehingga barisan orang-orang yang mengantre langsung terlihat saat orang pertama kali menjejakkan kaki di lantai 1 ini. Tempat lain yang juga selalu ramai dan bisa bikin orang ngantre adalah ABCD Coffee dan Mie Chino. Tentunya, jangan pikir bisa melenggang kangkung untuk membeli di kios es krim Durian dan kios masakan Meksiko tanpa menemukan gerombolan orang yang sudah menunggu giliran untuk memesan.

Sebagian besar kios di sini buka di akhir pekan saja (Jumat–Sabtu–Minggu), dari sore hingga malam hari. Ada sih, beberapa kios yang buka di hari kerja dan di siang hari. Tapi tidak banyak. Saya sendiri, karena males berdesak-desakan dengan banyak orang saat menjelajahi Pasar Santa, biasanya datang ke sana hari Sabtu sekitar jam 4 sore ... dan masih banyak kios yang tutup. Tapi kalau berani coba-coba datang ke sini di jam 7 malam, jangan harap bisa lepas dari gang senggol di sela-sela kios-kios yang menjual makanan-makanan lucu ini.

Salah satu kios favorit saya: Sepotong Kue.
Kayaknya kurang gaul yah, kalau datang ke Pasar Santa tanpa naik kendaraan pribadi. Tapi jangan lupa kalau daerah di sekitar Pasar Santa ini terkenal macet. Di akhir pekan, bisa muter-muter sampai bego baru ketemu tempat parkir. Alternatifnya ... ya naik kendaraan umum. Hehehe ...

Cara menuju ke Pasar Santa dengan kendaraan umum


Bus:

Banyak sih. Beberapa di antaranya: Metromini 75 (Pasar Minggu – Blok M), Kopaja 57 (Kampung Rambutan – Blok M), Mayasari R 57 (Pulo Gadung – Blok M), Mayasari R 107 (Kampung Melayu – Blok M), Kopaja S 620 (Pasar Rumput – Blok M).

Kalau naik bus, penumpang harus turun di pinggir Jalan Walter Monginsidi, tepatnya di sebelah Toko Santa Swalayan. Bus yang lewat di sini kebanyakan metromini dan kopaja yang menuju ke Blok M. Oh ya, Jalan Walter Monginsidi adalah jalan satu arah. Yang lewat dekat di dekat Pasar Santa adalah bus yang menuju ke arah Blok M. Kalau yang dari arah Blok M, lewatnya samping lapangan Blok S.

Kalau ambil bus dari Blok M

Turun di Gereja Santa (dekat lapangan Blok S), terus jalan kaki lewat Jalan Walter Monginsidi sekitar 5 menit. Sampai di seberang Toko Santa Swalayan, tinggal menyeberang jalan lalu masuk ke jalan kecil di sebelahnya.

Kalau ambil bus yang menuju Blok M

Turun di depan Toko Santa Swalayan, lalu masuk ke jalan kecil di sebelahnya. Bilang ke kenek bus mau turun di Pasar Santa, biasanya mereka sudah tahu penumpang harus turun di mana.

Transjakarta:

Cukup ambil bus transjakarta arah Blok M dan turun di terminal Blok M. Lalu ganti ambil bus ke arah Pasar Santa.

Kereta/Commuter Line:

Tidak ada stasiun kereta api di dekat Pasar Santa. Paling dekat, turun di Stasiun Sudirman, terus nyambung Transjakarta ke arah Blok M dan dilanjutkan ambil bus ke Pasar Santa. Atau, turun di Stasiun Pasar Minggu dan naik Metromini 75 (tapi jaraknya lumayan jauh).

0 Komentar:

Posting Komentar