28 Agustus 2015

Libur panjang di pertengahan bulan Juli lalu, saya dan teman-teman saya memutuskan untuk berkunjung ke Filipina, yang nama aslinya Republic of the Philippines atau Republika ng Pilipinas. Kami berencana untuk liburan di Pulau Boracay. Pulau Boracay adalah salah satu tempat wisata favorit tingkat dunia, yang sudah banyak diulas oleh majalah-majalah travel internasional. Konon kabarnya, pantai pasir putih di Boracay masuk di dalam daftar pantai-pantai terbaik di dunia.
Tujuan utama wisata di Boracay: pantai tropis White Beach.
Kami menginap di sana selama dua malam. Cuma sebentar? Iya lah ... soalnya dompetnya sanggupnya cuma segitu. Hahaha! Konon kabarnya, backpacker bule kawakan pun tidak terlalu merekomendasikan untuk datang ke sini karena biaya penginapan dan makan di sini mahal. Tetapi, walaupun hanya menginap selama dua malam, saya rasa saya sudah bisa memahami kenapa pantai di Boracay dipuji-puji oleh berbagai blog wisata dunia.
Ada beberapa tempat wisata yang sempat kami datangi selama kunjungan singkat kami ke Boracay. Berikut ulasannya.

White Beach

Daerah wisata utama di Pulau Boracay adalah pantai pasir putih (White Beach) yang panjangnya sekitar 4 kilometer. Hal yang paling saya sukai dari pantai ini adalah pasirnya. Pasirnya putih bersih dan sangat ... halus! Jalan kaki di sini serasa jalan kaki di atas karpet. Makanya setiap kali jalan kaki di pantai, saya selalu lepas sandal.
Menurut blog-blog yang saya baca, White Beach menawarkan pemandangan sunset yang memukau. Sayangnya, karena bulan Juli adalah musim hujan dan musim badai, kami tidak melihat pemandangan sunset sama sekali. Begitu sore, langit di cakrawala langsung dipenuhi oleh awan tebal yang menutupi matahari. Tapi di musim badai sekalipun, paraw (kapal kecil khas Filipina) dan perahu-perahu wisata tetap mondar-mandir di laut memberikan pemandangan yang indah.
Hal yang menurut saya paling menyenangkan untuk dilakukan di White Beach adalah duduk di pantai dan membiarkan air laut membasahi badan. Di bulan Juli, ombak di sini cukup ganas, jadi kegiatan ini hanya dapat dilakukan di sore hari di saat laut surut. Kalau menurut mbak-mbak yang jaga hotel, di akhir tahun ombaknya tidak terlalu besar sehingga turis juga bisa duduk-duduk di tepi pantai di siang hari.
Willy's rock di Station 1, White Beach.
Di sepanjang pantai ini, hotel, hostel, rumah makan, dan pusat perbelanjaan berderet-deret, sedia untuk memanjakan turis-turis. Daerah wisata ini dibagi menjadi Station 1, Station 2, dan Station 3. Hotel yang langsung menghadap ke pantai kebanyakan ada di Station 1. Rumah makan kebanyakan di Station 2. Station 3 lebih banyak rumah penduduk.
Station 1 adalah daerah pantai White Beach yang paling utara. Station 1 berbatasan dengan Diniwid Beach yang isinya resort-resort kelas mahal. Di sini ada karang kecil yang dipasangi patung Bunda Maria oleh penduduk setempat. Karang ini dinamai Willy’s Rock. Saya tidak pernah melihat orang berdoa di sini, yah. Tapi saya dua kali melihat orang foto-foto prewedding di sini.
Station 2 adalah tempat yang paling banyak dikunjungi turis, karena sebagian besar rumah makan dan atraksi malam hari ada di sini. Di sini ada D’Mall, yaitu kumpulan ruko yang menjual pernak-pernik pantai serta rumah makan. Biasanya, orang makan malam di sini sambil menikmati kehidupan malam di Boracay.
Station 3 adalah daerah yang jarang dikunjungi turis. Tapi konon kabarnya, hostel yang murah-murah ada di sini. Karena tidak ada tempat wisata yang istimewa, saya tidak berkunjung ke Station 3.

Bulabog Beach

Pantai Bulabog letaknya di sisi lain dari Pulau Boracay. Kalau White Beach di sebelah barat, maka Pantai Bulabog di sebelah timur. Jalan kaki dari D’Mall di Station 2 ke Pantai Bulabog paling hanya 10 menit. Pantai Bulabog adalah pusat olah raga air di Boracay. Ada banana boat, kite boarding, jet ski, dan lain-lain. Pantai ini juga pusat persewaan kapal untuk island hopping. Buat yang ingin snorkeling atau diving, naik kapalnya juga dari sini.
Pantai Bulabog, tempat olah raga air di Boracay.
Pantai Bulabog bukan tempat duduk-duduk di tepi pantai dan jalan-jalan, karena bibir pantainya dipenuhi kapal dan speedboat yang berderet-deret, dan pasirnya lebih kasar dibandingkan di White Beach. Selain itu, airnya lebih kotor dan ada banyak ganggang laut. Tapi pantai ini adalah tempat yang tepat kalau mau liburan mewah, karena ada banyak resort mahal.
Saya tidak berlama-lama di Pantai Bulabog, karena saya kemari hanya untuk sewa kapal untuk island hopping.

Crystal Cove Island

Crystal Cove adalah pulau karang yang di-“karya”-kan menjadi tempat wisata. Di private island ini, kalau masuk harus bayar, dan harga makanan di sini cukup mahal. Tempat wisata yang dijadikan tujuan utama di sini adalah dua gua kecil “bawah tanah” yang juga bisa dijadikan tempat meluncur untuk snorkeling atau berenang di laut. Karena kami datang di musim badai, tour guide kami sudah wanti-wanti dari awal agar tidak berenang jauh-jauh saat turun ke gua. Kami hanya datang ke Cove 1, karena waktunya tidak banyak. Selain itu, di waktu pasang (kami datangnya sekitar jam setengah satu siang) dan di musim badai, Cove 2 lebih tidak aman.
Pemandangan di Pulau Crystal Cove.
Selain gua, Crystal Cove juga menawarkan wisata trekking untuk menjelajahi pulau, melewati bangunan-bangunan kayu, daerah berpasir putih, dan juga taman. Karena tempat jualan minuman tidak banyak, disarankan untuk bawa minum sendiri, terutama kalau mau menghemat.
Menurut tour guide kami, sebaiknya datang ke Crystal Cove di pagi hari, misalnya jam 9, jadi air lautnya belum terlalu tinggi. Buat yang berminat datang ke pulau ini, siap-siap saja ongkos tiket masuk sebesar 200 Peso.

Crocodile Island

Ini adalah tempat snorkeling favorit di Boracay. Tempatnya dekat pantai (10 menit naik perahu dari bibir pantai) jadi mudah dijangkau. Crocodile Island-nya sih kecil banget. Cuma karang tanpa ada vegetasi sama sekali. Tapi itu hanya permukaannya saja. Pulau karang ini sebagian besar tenggelam di bawah permukaan laut, dan di situlah pemandangan bagusnya. Kaki pulau ini menyimpan koleksi koral dan ikan-ikan yang menarik.
Karena arusnya terlalu deras, harus pengangan tali biar tidak hanyut.
Kalau snorkeling di sini, tour guide bisa diminta bantuannya untuk melemparkan remah-remah roti ke laut supaya ikan-ikan muncul. Ikan-ikan di sini langsung ganas kalau melihat remahan roti. Kaki saya saja beberapa kali di-“cium” ikan karena dikira makanan. Karena kami datang di saat pasang, maka arusnya lumayan deras. Jadinya kami tidak bisa jauh-jauh dari kapal.
Di sekitaran Crocodile Island ini ada petugas khusus yang mengamati turis-turis yang snorkeling atau diving. Selain mengawasi keselamatan turis, mereka juga mencatat siapa-siapa yang nyemplung ke dalam laut. Begitu kita selesai beraktivitas, mereka akan datang dan menagih biaya (resmi) untuk beraktivitas di sekitaran sini. Biaya snorkeling adalah 20 Peso per orang. Oh ya, kalau naik kapal saja dan tidak ikut masuk ke dalam air, tidak akan dikenai biaya. Waktu kami di sana, dari kami berempat, hanya tiga yang masuk ke laut sementara satu orang tidak ikutan nyemplung. Jadi tagihan kami waktu itu cukup 60 Peso untuk tiga orang.

Ilig-Iligan Beach

Kami datang kemari sebenarnya untuk istirahat dan makan siang. Pantainya bersih dan pasirnya putih, tapi tidak terlalu halus. Pantai ini tidak terlalu besar dan relatif sepi. Di sini ada beberapa warung yang menjual ikan bakar. Karena habis beraktivitas banyak, kami makan cukup banyak di sini. Harganya lumayan juga sih ... Hahaha!
Pantai Ilig-Iligan yang lebih teduh.
Buat yang ingin bersantai di pantai yang relatif sepi, Pantai Ilig-Iligan adalah spot yang wajib untuk dikunjungi. Berbeda dengan White Sand yang pantainya landai dari ujung ke ujung, di Pantai Ilig-Iligan ada tebing karangnya juga, jadi ada pemandangan yang sedikit berbeda.

D’Mall

D’Mall adalah pusat “peradaban” di Boracay. Di sini ada bank, money changer, toko serba ada, toko pakaian, penjual oleh-oleh, dan juga rumah makan dengan berbagai jenis hidangan dan berbagai macam harga. Seluruh kegiatan malam di Boracay juga berpusat di sini. Jadi yang ingin dugem atau cuma jalan-jalan sambil melihat-lihat atraksi menarik, pastikan untuk mencoba jalan-jalan di sini di malam hari.
D'Mall di malam hari.


Karena kami hanya tinggal di Boracay selama satu hari (dua malam), jadi kami tidak sempat pergi-pergi ke tempat lain. Padahal, masih ada banyak tempat wisata yang belum kami jamah. Mungkin suatu saat nanti kami kembali untuk mengunjungi pantai-pantai indah lain di Boracay.

(Bersambung)

6 Komentar:

  1. Halo mba dyah. Senang ada yg posting ke boracay island.. mba aku mau tanya biaya dari caticlan jetty port ke cagban port berapa yah? Dan rekomendasi makanan murah seperti di station 1 & 2? saya baca blog backpacker rata rata makan nya di dmall. Terimakasih mba

    BalasHapus
    Balasan
    1. Karena saya ke sana di musim badai, jadi kapal saya tidak ke Cagban Port melainkan ke Tambisaan Port. Biaya kapalnya 125 Peso. Harusnya, harga ke Cagban dan ke Tambisaan sama saja, kan beda musim aja.

      Kalau soal makanan murah, memang nggak bakalan ada yang bisa mengalahkan Mang Inasal di D'Mall. Itu franchise ayam bakar nasionalnya Filipina, hampir seperti Ayam Bakar Mas Mono. Tapi kalau saya lebih suka makan di Jonah's Fruitshake. Harganya juga murah kalau dibandingkan tempat makan lainnya. Saya makan pagi nasi + sepotong sosis + telur ceplok + teh harganya Php 175. Omelet yang mengenyangkan harganya sekitar Php 120 (belum minum). Di Boracay, sebagian besar restoran yang ada adalah restoran gaul yang mahal, jadi kalau mau iseng mencoba, siap-siap dengan pengeluaran plus+plus.

      Hapus
  2. Mbak di boracay filipina aman ga ya? Secara skrng byk yang disandera disana. :(

    BalasHapus
    Balasan
    1. Eh? Ada yang disandera di Boracay? Nggak pernah dengar ...
      Setahu saya, yang sering ada masalah tuh Filipina di bagian selatan - kaitannya dengan terorisme. Kalau Boracay, mengingat ini adalah salah satu pulau tempat wisata utama di Filipina, saya yakin pemerintahnya tidak akan main-main untuk menjaga keamanan daerah ini.

      Hapus
  3. Mba kalau dari caticlan mau langsung ke stasion 2 bagaimana y.naik jetty saja.mohon penjelasan nya mba.tims

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau mau yang gampang saja, ya mendingan sewa mobil. Di luar bandara tuh biasanya ada calo-calo yang menawarkan jasa antar sampai ke hotel tujuan. (Itu biasanya mereka antar pakai mobil mereka ke pelabuhan, mereka yang belikan tiket di pelabuhan (kita menyeberang tetap naik jetty), terus begitu sampai di Boracay, orang mereka yang jemput dan antar dengan mobil mereka.) Kalau mau repot, ya jalan kaki 10 menit ke pelabuhan, terus ambil jetty, terus nyambung lagi pakai tricycle.

      Hapus