6 Februari 2017

Weekend di Kuala Lumpur? Ini tempat-tempat yang kami kunjungi waktu jalan-jalan akhir pekan di Kuala Lumpur. Itinerary lengkap kami sudah ada di postingan sebelumnya yah. Buat yang cuma mau muter-muter cantik di dalam kota naik Rapid KL dan bus, pilihan di bawah ini bisa jadi alternatif.

Kuala Lumpur Tower

Berhubung paket tour kami adalah paket hemat, jadi kami ke sini cuma untuk foto-foto di depan bangunan. KL Tower adalah salah satu landmark kota Kuala Lumpur, sekaligus menara telekomunikasi dan pemancar TV. Di sini ada Observation Deck dimana pengunjung bisa melihat kota Kuala Lumpur dari atas. Sayang juga paket tournya tidak memungkinkan untuk naik ke Observation Deck.
KL Tower dari bawah.
Waktu kami tiba di sana, tiba-tiba hujan. Akibatnya banyak yang kurang puas foto-foto di situ. Yang jadi pelampiasan adalah pedagang es krim di dekat tempat parkiran yang langsung kami serbu. Orang-orang berteduh dan makan es krim di situ.

Central Market

Central Market adalah pasar yang sudah didirikan sejak tahun 1888. Di sini ada banyak penjual baju, pernak-pernik, dan juga oleh-oleh khas Malaysia. Di sinilah saya menyaksikan kekuatan ekonomi turis Indonesia: dimana-mana ada orang Indonesia sedang belanja. Oh ya, itu termasuk kami juga lho. Nama Melayu dari Central Market adalah Pasar Seni. Jadi, nggak heran di sini ada banyak penjual pernak-pernik dan oleh-oleh.
Kasturi Walk di samping Central Market. Yang bangunan biru di kiri itu Central Market.
Central Market sendiri berada di salah satu daerah tua yang memang sudah menjadi pusat ekonomi Kuala Lumpur di tahun 1800-an. Di dekat pasar terdapat daerah pecinan dan daerah keturunan india dimana terdapat banyak pertokoan. Di samping Central Market terdapat Kasturi Walk yang merupakan tempat penjual barang-barang oleh-oleh turis seperti miniatur Petronas Twin Towers dan gantungan kunci. Di bagian belakang pasar terdapat kompleks rumah tua yang sudah ada dari awal tahun 1900-an.
Di dekat pasar, terdapat daerah yang disebut sebagai Segitiga Bersejarah. Daerah ini adalah tempat jalan-jalan dan tempat belanja, soalnya di sekitarnya ada banyak pertokoan. Tidak jelas kenapa namanya Segitiga Bersejarah, soalnya di internet juga tidak ada keterangannya. Yang jelas, daerah ini memang sudah ada sejak sebelum tahun 1900-an dan sudah menjadi pusat perputaran ekonomi masyarakat di jaman itu. Nah, di dekat Segitiga Bersejarah juga terdapat Laluan Koloni, yang seharusnya merupakan walking trail dengan nuansa bersejarah. Tapi, bahkan setelah saya celingak-celinguk kesana kemari, tidak ditemukan penjelasan lebih lanjut tentang bangunan apa saja yang bersejarah di sekitar sini. Sayang sekali.
Petunjuk walking trail. Mungkin kalau balik ke sini bakalan dicoba.

Petronas Twin Towers dan Suria KLCC

Petronas Twin Towers dan Suria KLCC terletak di dalam satu kompleks. Twin Towers adalah gedung perkantoran dan Suria KLCC adalah pusat perbelanjaan. Suria KLCC adalah mall yang khas Asia: besar dan banyak pertokoan mewah. Di halaman Suria KLCC terdapat kolam dengan pancuran, yang setiap jam 8 malam memamerkan symphoni fountain, yaitu pancuran air yang menyala dan “menari” mengikuti musik. Acara malam hari kami adalah menonton pancuran menari tersebut.
Twin Towers, Suria KLCC, dan pohon natal raksasa.
Kami menghabiskan waktu cukup lama di sini. Bukan apa-apa, ada yang mau belanja, ada yang mau istirahat karena capek jalan, dan juga ada yang pengin foto-foto. Yang paling heboh adalah ketika masing-masing mencari strategi untuk bisa foto dengan latar belakang Twin Towers tanpa banyak terganggu lampu sorot dari bawah maupun orang lewat. Perjuangan berat untuk selfie dan wefie!

Bukit Bintang

Bukit Bintang adalah tempat hiburan di Kuala Lumpur. Di sini ada kafe, klub malam, dan juga tempat makan kaki lima. Nah, yang kami datangi adalah tempat makan kaki lima. Daerah makan-makan ini adalah di Jalan Alor. Warung-warung berjajar-jajar dan di tengah jalan ada meja kursi yang menanti pengunjung. Tempat ini rame banget ... dan banyak turis Indonesianya. Mayoritas tempat makan di sini adalah Chinese Food, jadi anggota rombongan yang hanya bisa makan makanan halal memilih jalan kaki jauhan sedikit dan makan di KFC. Untung nggak ada anggota rombongan yang ngacir ke Changkat Bukit Bintang dan nongkrong di bar di sana, soalnya bisa kena sambit panitia dan peserta yang ingin istirahat cepat di hotel.
Tempat makan di Jalan Alor. Chinese Food yang enak banget!
Kami datang ke Bukit Bintang sekitar jam 9 malam dan macet banget. Mungkin karena ini hari Sabtu. Mau ke Jalan Alor saja susah, apalagi pas lewat di Changkat Bukit Bintang – mobil sempat berhenti lama di jalan. Memang tempat ini tempat wisata kuliner dan tempat nongkrong yang beken di kalangan lokal Kuala Lumpur. Buat yang mau mencoba makanan Chinese Food enak di Kuala Lumpur, sangat direkomendasikan untuk mampir ke Jalan Alor ini.

(Bersambung.)

0 Komentar:

Posting Komentar