1 Januari 2019


Ditulis bersama dengan Grafitika
Mau jalan-jalan ke Jepang di musim dingin? Cuaca yang berbeda jauh dengan yang ada di Indonesia, plus beberapa kebiasaan di Jepang yang mungkin tidak umum dilakukan di Indonesia, membuat beberapa turis Indonesia terkaget-kaget kalau jalan-jalan di Jepang, apalagi di musim dingin. Makanya, ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan, lho. Yuk kita lihat, sudah masuk checklist atau belum
Pakaian
Orang Jepang sendiri di musim dingin juga pakai baju rangkap, lho. Paling tidak, pasti ada kemeja atau kaos, sweater, dan overcoat atau jaket tebal. Bisa juga lebih tebal lagi. Juga umum, orang-orang menggunakan syal tebal. Nah, buat orang Indonesia, yang tidak mengenal musim dingin, tentunya harus mempersiapkan baju supaya bisa jalan-jalan dengan nyaman.
Paling enak, pakai kaos heattech yang paling tebal atau extra warm (biasanya ada di Uniqlo). Atau, pakai longjohn, yaitu pakaian dalam yang tebal untuk negara empat musim (ada di toko penjual baju musim dingin). Kaos heattech hanya bekerja kalau menempel di badan, jadi posisinya harus selalu di lapisan paling dalam. Ukurannya juga harus pas badan, karena kalau kedodoran juga tidak akan berguna. Nah, di luar kaos heattech atau longjohn, bisa pakai sweater atau dobelan kaos lagi.
Foto ini diambil malam hari tanggal 23 Desember 2018 di Tokyo. Sudah lumayan dingin, sih.
Paling luar, kita bisa pakai overcoat untuk musim dingin. Kalau jalan-jalan di toko musim dingin, biasanya kita ingin beli jaket musim dingin yang panjang dan super tebal itu ya. Tapi itu berat, lho. Kalau cuma jalan-jalan di Tokyo, Kyoto, Osaka, dan Nara, saya lebih menyarankan pakai Ultra Light Down Jacket dari Uniqlo. Soalnya jaket ini ringan dan hangat. Tidak makan jatah bagasi. Mau pakai yang agak panjang atau yang cuma sepinggang, nggak masalah. Kalau memang rencananya ke Hokkaido, ya mendingan cari jaket yang tebal, atau sekalian jaket yang biasa dipakai untuk naik gunung.
Nah, kalau saya sih pasti pakai celana heattech, karena membantu menjaga kehangatan di bagian kaki. Atau, kalau yang perempuan ingin bergaya seperti lokal, ya pakai stocking heattech atau legging thermal, terus di luarnya pakai baju/rok terusan tebal (biasanya ada di toko-toko seperti H&M atau Marks & Spencer). Oh ya, jangan lupa kaos kaki tebal, karena ujung jari kaki termasuk gampang kedinginan.
Syal juga penting, lho. Syal yang dililit di leher bisa membantu menjaga kehangatan badan. Paling nyaman, kalau untuk saya, syal dipakai di leher, lalu sisanya yang masih panjang dimasukkan ke dalam jaket di bagian depan. Jadi sekalian menghangatkan sekitaran dada.
Kalau nggak tahan dingin, bisa juga pakai kaos tangan dan pakai kupluk/penutup kepala. Tapi kalau beli kaos tangan, mendingan sekalian yang kulit ya. Soalnya, kalau kena salju terus saljunya meleleh, tidak membasahi tangan.
Sepatu yang tahan air.
Sepatu untuk musim dingin, sebaiknya cari sepatu yang tahan air. Kenapa? Karena kalau sudah bersalju, lalu salju yang menempel di sepatu meleleh, paling tidak airnya tidak membasahi kaos kaki. Paling mantap sih, cari boots yang tahan musim dingin macam merk Docmart atau Timberland. Tapi kalau dapat sepatu naik gunung yang tahan air, juga bisa. Oh ya, kalau jalan-jalan, bawa kaos kaki cadangan di tas, ya. Siapa tahu kena salju yang terus meleleh dan airnya masuk ke dalam sepatu. Jadi, gampang ganti kaos kaki.
Masker juga sering dipakai oleh orang Jepang. Biasanya sih, yang pakai yang sedang sakit flu. Tapi, buat saya yang mukanya gampang kedinginan, memakai masker adalah cara ampuh untuk mengurangi terpaan angin dingin di muka. Masker juga bisa melindungi kulit muka agar tidak terlalu kering. Maskernya sih masker biasa yang dipakai kalau naik ojek online. Hehehe ...
Kairo
Kairo adalah kantong penghangat sekali pakai. Cuma dijual di Jepang. Bentuknya sih ya seperti kantong yang hangat kalau dipegang-pegang. Biasanya kairo dipegang di tangan, atau dimasukkan ke kantong overcoat dan dipegang-pegang kalau tangan terasa dingin. Ada juga kairo yang bisa ditempel di badan. Kairo dijual di sembarang drug store atau convenience store. Kalau memang suhunya dingin banget, pas jalan ke stasiun kereta api bisa mampir sebentar untuk beli. Berhubung saya nggak ada fotonya, bisa baca penjelasan detilnya di website matcha-jp ini ya.
Pelembab kulit dan bibir
Musim dingin itu kering banget. Jadi, pastikan bawa lotion pelembab untuk kulit dan juga bibir. Ada banyak merk yang bisa jadi pilihan. Saya sih merekomendasikan Vaseline Hand and Body Lotion Aloe Fresh dan Vaseline Lip Therapy Original. Buat yang di Indonesia saja bibirnya gampang pecah karena kering, sebaiknya pakai produk buat bibir yang memang dipakai di negara empat musim. Pas di Jepang, beli saja Mentholatum Deep Moist, biasanya ada di drug store atau convenience store di banyak tempat.
Pelembab yang direkomendasikan oleh Grafitika, bibir dia di Indonesia juga mudah pecah-pecah.
Tambahan saja, ada orang-orang yang matanya termasuk kering, meskipun di Indonesia yang lembab. Saran saya, kalau sudah pernah dapat informasi dari dokter bahwa matanya kering, sebaiknya sudah bawa obat tetes mata untuk pelembab dari Indonesia. Bahkan di bandara pun, mata juga bisa mulai kering karena kan bandara menggunakan heater supaya suhunya nyaman.
Universal adaptor
Nggak musim dingin, barang ini juga penting kalau kita ke Jepang. Karena bentuk colokan listrik di Jepang berbeda dengan yang di Indonesia, barang satu ini wajib dibawa. Dan selalu dibawa ya. Di musim dingin, kalau kita jadi kelaparan karena kedinginan, siapa tahu bisa datang ke tempat makan yang ada colokannya. Lumayan kan, sekalian nge-charge handphone.
Umumnya, McDonald punya meja panjang dimana ada colokan untuk nge-charge handphone. Jadi, kalau memang jalan-jalan sendiri alias backpacking, sebaiknya dari sebelum berangkat sudah cek dulu posisi restoran McDonald ada di mana. Siapa tahu perlu mampir untuk makan dan nge-charge handphone. Menurut teman yang muslim, kentang goreng di McDonald digoreng dengan tempat terpisah dari daging, jadi tidak tercampur dengan daging. Tapi mohon dikonfirmasi ulang ya.
Kantong untuk uang receh/koin
Uang receh atau koin sangat terpakai di Jepang. Biasanya, kalau kita beli barang, kembaliannya receh. Terus, kita kadang bingung mau ditaruh di mana. Sebaiknya dikumpulkan di satu kantong yang mudah dijangkau tangan. Soalnya, uang receh sangat berguna.
Biasanya, di pinggir jalan atau di dekat tempat wisata, ada vending machine penjual minuman. Di musim dingin, vending machine ini juga jualan air minum yang hangat lho. Kalau warna keterangannya biru, berarti minumannya dingin. Kalau warna keterangannya merah, berarti minumannya hangat. Lumayan kan, bisa minum minuman hangat di tengah musim dingin. Tapi saran saya sih jangan sering-sering. Boros, soalnya satu botol atau kaleng minuman hangat harganya sekitar 160 yen. Oh ya, kadang-kadang vending machine juga jualan sup kalengan hangat, lho.
Nyobain sup jagung hangat dari vending machine. Enak juga.
Termos air panas (kecil)
Kalau mau irit, bisa bawa air panas dari hotel atau hostel. Ini penting kalau ada rencana untuk banyak jalan kaki, misalnya mau ke Fushimi Inari di dekat Kyoto. Airnya dimasukkan ke dalam termos air, dan kita bawa sebagai cadangan air minum. Tidak disarankan untuk menyimpan air di botol plastik karena dingin banget. Tentunya, kalau malas bawa termos kemana-mana, alternatifnya ya beli air minum hangat di vending machine.

Itulah beberapa persiapan yang perlu diketahui kalau berminat jalan-jalan ke Jepang di musim dingin. Gimana, sudah siap jalan?

20 Komentar:

  1. Nice share mba.
    Trs kalo makanan gmn selama musim dingin di sana ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Makanan tergantung selera, Pak. Makanan yang beli di Lawson atau Seven Eleven cukup murah (dibandingkan di rumah makan) dan mengenyangkan, kok.

      Hapus
  2. Oh, buatku sejuah ini hanya sebatas mimpi dapat liburan ke Jepang yang terkenal mahal harga2 disana.

    Tapi rekomendasi perbekalan yang wajib dibawa patut disimpan, barangkali suatu saat hari nanti kesampaian liburan ke negaranya sang mantan,eh# kok buka kartu wwwkkkwkk

    BalasHapus
    Balasan
    1. Jiah, kalau ada #ehm di sana, tinggal memperbaiki hubungan aja, langsung minta diboyong ke sana. Ahaha...

      Hapus
    2. Sayangnya udah kehilangan kontaknya dia, kak.
      Kadang masih kebayang sih sosoknya. Akh kok malah jadi curhat sih ini :(

      Aku penasaran sama alat pemanas yang namanya Kairo.
      Selain lucu namanya kayak nama kota juga fungsinya itu looh ...

      Waah kalau ada di Indonesia, pasti kubeli tuh.
      Di kotaku kan sesekali udaranya kadang terasa dingin juga, kayaknya kalau ada alat itu terbantu deh ngga kedinginan.

      Hapus
    3. wah mas himawan pernah ada #ehm dengan orang bule jepang ya. bagus bagus bagus

      Hapus
  3. Asik ya kalau di Jepang, di saat 'fuyu' vending machine nya jadi banyak yang berwarna merah, ntar kalo 'natsu' tiba, warna biru yang jadi dominan.
    O ya sepertinya perlu sunglasses juga kalo lagi jalan di luaran, karena angin winter itu bikin perih di mata, juga mencegah debris masuk, menghalangi refleksi salju dan sinar UV....;)
    Enjoy your 'fuyu' season.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya... betul. Kalau jalan-jalan di padang bersalju, mengurangi silau.

      Hapus
  4. Aih serunya jalan-jalan dingin-dingin di Jepang :) semoga suatu saat kesampaian ke sana ...

    BalasHapus
  5. Kalau saya yag jelas harus saya siapkan dulu yaitu dananya hhe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Itu sudah wajib lah, Bang. Langkah nomer 0 sebelum persiapan lainnya.

      Hapus
  6. Wah banyak banget ya perlengkapan utk musim dingin, pengen sih menikmati musim dingin disana, tapi koq musim semi lebih membuat saya tertarik utk kesana tentunya melihat bunga sakura hehe :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Musim semi lebih mahal pesawatnya, Kak. Tapi memang datang ke Jepang pas sakura keren banget sih.

      Hapus
  7. Harus disave nih artikelnya.
    Saya kalo dingin paling gak tahan di hidung dan ujung jari, huhu... Pernah kejadian waktu di Belanda, saya sampe mimisan saking dinginnya cuaca + angin kencang.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waduh, kalau nggak tahan dingin memang bisa parah sih. Benar-benar harus persiapan ekstra kalau mau jalan-jalan di musim dingin.

      Hapus
  8. Terimakasih tipsnya, Kakak Dyah. Sangat bermanfaat. Karena saya sendiri paling sulit dengan musim dingin. Selalu muncul bercak merah di kulit (yang juga muncul kalau cuaca terlalu panas) yang disebut biduran.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya juga aslinya alergi dingin, Kak. Makanya harus jaga diri bener kalau di tempat dingin.

      Hapus
  9. Nampaknya sih dingin sekali dari persiapannya, dan yang disiapkan bukan barang sembarangan .. merk nya lumayan asing di telinga.
    Jadi gak bisa pakai jaket biasa ala2 yang dijual di Indonesia gitu y?

    Jepang merupakan tujuan wisata yang terkenal tidak murah ..
    Kukenal Jepang hanya dari Doraemon saja.

    Hanya dinginnya ini gambarannya seperti apa sih diskripsi dingin di sana itu, kaya lagi naik ke puncak gunung kah? Suhunya sampai minus? Atau seperti rasa lagi di dalam lemari pendingin bagian freezer?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau waktu saya ke Jepang bulan Desember sih nggak sedingin itu. Tapi kata yang tinggal di sana, bulan Januari tuh yang dingin banget.

      Hapus