23 Maret 2019

Kereta MRT Jakarta.

Tanggal 17 Maret 2019 yang lalu saya ikutan mencoba Trial Run MRT Jakarta. Kebetulan, memang di bulan Maret ini, dijalankan uji coba MRT dan dibuka untuk umum. Sebagai pecinta transportasi umum, tentunya saya tidak melewatkan kesempatan untuk naik MRT sebelum launching.
MRT Jakarta adalah Mass Rapid Transit Jakarta atau Moda Raya Terpadu Jakarta, yaitu sistem transportasi cepat dengan menggunakan kereta rel listrik. Untuk saat ini, jalur MRT Jakarta adalah Lebak Bulus – Bundaran HI. Tapi bisa saja akan ada tahap-tahap selanjutnya.
Pada tahap uji coba ini, tidak seluruh bagian stasiun MRT dibuka untuk umum. Selain itu, masih ada beberapa stasiun yang masih dirapikan oleh para pekerja. Walaupun MRT Jakarta masih pada tahapan berbenah, antusias warga Jakarta untuk mencoba MRT sudah tinggi. Saat saya menunggu kereta di Stasiun MRT Bundaran HI, ada banyak orang yang juga mengantre menunggu kereta.
Kereta MRT Jakarta.
Karena masih tahapan uji coba, pengguna jasa kereta MRT (pada saat saya mencobanya) masih tidak dipungut biaya apapun.Yang penting, kita sudah mendaftar di website yang sudah ditentukan sebelumnya. Oh ya, rencananya, kalau nanti sudah beroperasi penuh, harga tiket MRT Jakarta adalah Rp 10.000,-
Setiap orang yang mencoba menggunakan MRT Jakarta boleh naik turun kereta dalam satu periode waktu, yang lamanya dua jam. Dua jam cukup buat bolak-balik naik kereta dan berhenti di beberapa stasiun. Menurut perhitungan saya, dengan kereta MRT, dari stasiun Lebak Bulus sampai ke stasiun Bundaran HI  dapat ditempuh dalam 30 menit. Kalau kita bolak-balik dari Lebak Bulus ke Bundaran HI terus kembali lagi ke Lebak Bulus, maka waktu yang dihabiskan sekitar 1 jam, belum termasuk waktu tunggu kereta. Lumayan kan.
Saya sendiri naik dari Stasiun MRT Blok A, dan sempat mampir di Stasiun MRT Lebak Bulus, Stasiun MRT Blok M, Stasiun MRT Senayan, Stasiun MRT Dukuh Atas, dan Stasiun MRT Bundaran HI. Lumayan buat foto-foto dan membandingkan antara stasiun satu dengan stasiun lain. Yang jelas, semuanya masih baru dan masih pada tahap sentuhan akhir.
Stasiun MRT Bundaran HI.
Stasiun MRT Blok M.
Menunggu kereta di Stasiun MRT Dukuh Atas.
Jalur MRT Jakarta ini unik dan baru untuk warga Jakarta karena ada sebagian dari jalur yang melewati bawah tanah. Dari Lebak Bulus sampai dengan ASEAN/Sisingamangaraja, jalur kereta berada di atas tanah, namun dari Senayan sampai Bundaran HI, jalur kereta masuk ke bawah tanah. Waktu saya naik kereta ke arah Lebak Bulus, ketika kereta keluar dari terowongan bawah tanah dan menuju ke Stasiun MRT ASEAN/Sisingamangaraja, para penumpang di gerbong heboh berseru dengan antusias.
Saya sendiri salut dengan para pengelola pembangunan jalur MRT yang sudah bekerja keras untuk mendatangkan teknologi transportasi cepat modern ke Jakarta ini. Tentunya, tanggung jawab untuk mengelolanya tidak hanya di pundak pengelola namun juga di tangan seluruh pengguna MRT Jakarta. Paling tidak, mengembangkan budaya menjaga kebersihan dan budaya antre itu wajib hukumnya bagi seluruh pengguna MRT Jakarta.
Buat yang penasaran mengenai tahapan uji coba MRT, informasi yang terkait dengan MRT Jakarta bisa dilihat di akun instagramnya @mrtjkt. Yuk, kita naik kendaraan umum di Jakarta.

28 Komentar:

  1. Asli keren bgt mirip kayak si singapore, jepang sm korea dan negara2 lain. Semoa manners org indo juga ikutan updrage. Ga nggerombol di depan pintu. Baris di line kuning.

    BalasHapus
    Balasan
    1. mari kita optimis saja mbak, memang belakangan ini beredar foto yang ga mengenakan tentang para pencoba MRT ini, seperti bergelantungan, makan lesehan, dan berhenti di depan pintu, tapi saya yakin ini adalah sebuah momen untuk menuju masyarakat urban, untuk lebih menghargai orang lain dan tertib dalam transportasi umum

      Hapus
    2. Saya sih optimis, orang-orang lama-lama sadar pentingnya antre dan menjaga fasilitas umum.

      Hapus
  2. Asyiknya naik MRT, lihat pemandangannya keren ya, dari jalur kereta di atas tanah, kemudian di bawah tanah, terus jalur juga berada di ketinggian seperti di LRT, wih sedap :)

    BalasHapus
  3. bisa naik MRT gratisan ya mbak, hehe,,, di daerah saya kereta apiu aja kagak ada, aduh jadi pengen saya naik MRT

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kali-kali, lah. Berkunjung ke Jakarta .....

      Hapus
    2. belum ada modal mbak, kebun cabe belum panen soalnya, mana harga cabe cuma 20rb/Kg lagi, hiks,,,, sedih.

      Hapus
  4. Stasion MRT yang di Blok M keliatannya lega banget, bersih, dan nyaman

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya... terus bakalan nyambung ke Plaza Blok M pula.

      Hapus
  5. Wah jakarta mulai mengejar fasilitas mrt kayak di sin yah... keren keren. Bulan besok mau ke jkt. Smg bisa ngerasain

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau bulan besok, kayaknya sudah bayar tiket kalau mau masuk MRT. Jadi mungkin nggak sepenuh sekarang ini (sekitar saat saya membalas komentar ya). Sekarang sih, selalu penuh.

      Hapus
  6. Ahhhh jadi pingin ke jakarta juga buat cobain MRT ini, selama ini naik MRT diluar negeri saja. hehehe Keren jakarta, semoga semakin banyak yang emnggunakan tranportasi umum ya... tak lagi macet

    BalasHapus
  7. Asyiknya yang tinggal di Jakarta bisa nyobain ya kak, atau pas orang-orang luar daerah ada di Jakarta kwkwkwkw. Kami cuma bisa membaca dan menonton dari jauh :D

    BalasHapus
  8. Asyik sekali mbak udh nyobain naik MRT,...sekarang udh tertib ya penumpangnya nggak seperti waktu diberitakan di tv

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kayaknya sekarang petugasnya semakin tegas, dan karena video viral itu, orang jadi sadar kalau perbuatan itu tidak baik.

      Hapus
  9. Seandainya saya naik itu MRT, pastinya bingung dan grogi, karena saya memang jarang bepergian jauh.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Eh? Enggak lah... lebih khawatir takut digencet kiri kanan pas naik keretanya, kali. Pas uji coba gratis ini banyak banget yang mau nyobain.

      Hapus
  10. AKu udah print tike Fatmawati-Dukuh Atas. Rencana udah matang berempat sama suami dan anak2 mau nyobain MRT tgl 23 Maret lalu. Eeeeh ternyata ada acara dadakan, batal deh. Tapi bersyukur juga karena eh karena bejubel buangeet masuk aja susah. Nanti cobain MRT yg berbayar ga apa2 deh hehehe.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yang berbayar sekarang katanya lebih sepi, Kak.

      Hapus
  11. Apakah rangkaian gerbong MRT ini juga sama seperti rangkaian gerbong KRL commuter line yang merupakan gerbong bekas eks kereta dari Jepang, kak ?.
    Atau betul-betul rangkaian gerbongnya gress keluaran terbaru ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau dari bentuknya, ini semua kereta baru, Kak.

      Hapus
    2. Wuaah .. berarti tampilan rangkaian gerbong MRT ini betul-betul gress ya ..., mantaap.

      Akhirnya Indonesia punya MRT, meski perencanaan dan realisasinya sempat mundur waktu berkepanjangan.

      Hapus
  12. Nanti mesti cobain kalo ke Jakarta, saya suka dengan transportasi publik seperti ini karena biasanya tepat waktu

    BalasHapus