3 April 2019

Koleksi Museum Ciputra Artpreneur.
Beberapa waktu yang lalu, saya dan teman-teman saya mengunjungi Museum Ciputra Artpreneur. Museum ini dibuka di tahun 2018, memperingati seratus tahunnya pelukis Hendra Gunawan, jika beliau masih hidup. Museum ini mengkoleksi karya-karya dari Hendra Gunawan, dan juga instalasi seni lain yang terkait dengan pelukis tersebut. Seluruh koleksi museum ini adalah koleksi pribadi dari Bp. Ir. Ciputra, yang merupakan salah satu orang terkaya di Indonesia. Hendra Gunawan adalah salah satu kenalan dari Ir. Ciputra, dan di masa lalu Ir. Ciputra sering membeli karya-karya Hendra Gunawan.
Mungkin banyak orang yang bertanya, siapakah Hendra Gunawan? Hendra Gunawan adalah seniman sekaligus aktivis sosial yang memiliki peranan penting dalam perkembangan seni dan sosial di Indonesia, dari jaman penjajahan Jepang hingga masa pemerintahan Presiden Soekarno.
Di masa penjajahan Jepang, Hendra Gunawan adalah salah satu seniman sekaligus aktivis di dalam Putera (Pusat Tenaga Rakyat). Buat yang mungkin sudah lupa pelajaran sejarah di sekolah, Putera adalah salah satu organisasi sosial buatan pemerintah Jepang yang dipimpin oleh Ir. Soekarno, Muh. Hatta, dan K.H. Mas Mansyur.
Membaca katalog lukisan di museum.
Di awal masa kemerdekaan, Hendra Gunawan adalah salah satu seniman yang membuat poster-poster perjuangan untuk membakar semangat juang rakyat. Hendra Gunawan juga cukup dekat dengan Presiden Soekarno dan juga ada karyanya yang dikoleksi oleh Istana Negara. Ketika terjadi perubahan peta politik di tahun1965, beliau turut mengalami perubahan kehidupan dan mendekam di penjara hingga tahun 1978. Setelah itu, beliau tinggal di Bali hingga akhir hayatnya.
Karya-karya Hendra Gunawan yang dikoleksi oleh Pak Ir. Ciputra jumlahnya lumayan banyak, namun memang hanya sebagian yang kemudian dipamerkan. Berhubung saya bukan kritikus seni, agak sulit bagi saya untuk memberikan komentar terhadap karya-karyanya yang dipajang di museum Ciputra. Namun secara umum, dari sudut pandang pribadi saya, lukisannya cenderung berani dan tegas.
Sebagian besar lukisan Hendra Gunawan yang dipamerkan adalah lukisan dengan tokoh utama perempuan. Terutama sekali perempuan yang mengambil peran di dalam masyarakatnya, baik sebagai ibu, pengasuh, penjual, atau pengurus rumah tangga. Lukisannya menggambarkan kehidupan sosial masyarakat biasa secara terbuka dan apa adanya. Pemilihan warnanya cenderung berani dan cara melukisnya tegas.
Menikmati lukisan Diponegoro Terluka.
Penggambarannya terhadap manusia juga cenderung berani, dan di jaman sekarang bisa dianggap vulgar. Buat yang sudah penah mengunjungi pameran lukisan koleksi Istana Negara di Galeri Nasional di Jakarta yang diselenggarakan di tiap bulan Agustus beberapa tahun belakangan ini, mungkin akan melihat bahwa gaya lukisan yang cenderung berani memang menjadi ciri khas pelukis di sekitar dekade 40-an dan 50-an.
Lukisan yang besar sekali yang juga dipamerkan di Museum Ciputra ini adalah lukisan yang berjudul Diponegoro Terluka. Lukisan di atas kanvas sebesar 204 x 495 cm ini menggambarkan perang Diponegoro. Memandangi detil lukisan ini bisa membuat saya duduk berjam-jam di depannya.
Museum Ciputra Artpreneur berada di dalam gedung mall Lotte Shopping Avenue, dekat dengan Mall Ambassador. Alamat resminya adalah Ciputra World 1 Jakarta, Retail Podium level 11, Jl. Prof. Dr. Satrio Kav. 3-5, Jakarta. Websitenya di http://www.ciputraartpreneur.com/ciputra-artpreneur-museum/
Museum ini buka di hari Selasa sampai hari Minggu, dari jam 12 siang hingga 6 sore. Tutup di hari libur nasional. Biaya masuk Rp 30.000,- per orang. Oh ya, museum ini cenderung sepi. Mungkin karena letaknya di dalam mall atau karena karena memang tidak semua orang suka menikmati lukisan.
Kalau ada yang berminat melihat contoh karya seni lukis dari tahun 40-an dan 50-an selain karya dari Affandi, tidak ada salahnya mengunjungi museum Ciputra Artpreneur. Selain berlajar seni, kita juga bisa mempelajari sejarah yang pernah ada di Indonesia ini. Sudah selayaknya kita mengenal sejarah bangsa sendiri, supaya dapat mengambil hikmah yang baik dan menghindarkan diri dari pengalaman yang buruk.

31 Komentar:

  1. Museum baru ya mbak?
    Thank you buat Ciputra yang telah bersedia memberikan perhatiannya buat art Indonesia

    BalasHapus
  2. saya samar-samar seperi ingat nama Putera (Pusat Tenaga Rakyat) di bukus ejarah,
    tapi unt Hendra Gunawan saya juga baru tau ini, atau memang udah lupa total,,,

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hendra Gunawan sih, nggak pernah ada di buku sejarah ...

      Hapus
    2. owalah, pantesan., padahal dia adalah salah satu seniman sekaligus aktivis di dalam Putera (Pusat Tenaga Rakyat).ya mbak?

      Hapus
  3. Wah saya sendiri ga pernah pergi ke galeri seni atau museum lukisan seperti ini, tapi kok jd penasaran pas mbak bilang bakalan bisa duduk berjam jam memandangi lukisan Dipenogor Terluka, saya jadi pengen ke galeri seni jadinya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ahaha... coba saja lihat galeri lukisan. Kadang menarik, kok, menonton lukisan itu.

      Hapus
  4. Musium nya sperti nya luas sekali di poto poto nya .
    Liat lukisan besar itu seperti nya bikin tenang

    BalasHapus
  5. Ternyata gambar ini yang ada di IGnya mbak, nama pelukisnya tidak familiar memang ditelinga saya yang hanya tau affandi & basuki rahmat saja hehe, tapi lukisannya menarik saya suka dengan permainan warnanya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, Kak. Percayalah, saya juga baru dengar nama pelukis ini waktu masuk ke dalam Museum Ciputra ini.

      Hapus
  6. sangat nyaman sekali ya gan tempat nya, jadi pengunjung bisa betah berlama lama disana, dan bisa semakin rame ;)

    BalasHapus
  7. Bagi yg hobi seni, khususnya seni lukis pasti suka ke Museum Ciputra Artpreneur melihat hasil karya pelukis ternama Hendra Gunawan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, Kak. Lukisannya memang bagus sih.

      Hapus
  8. Mungkin koleksi museum milik Ciputra ini sebagian koleksi yang dulu tersimpan dirumah pribadinya ya, kak ...
    Soalnya aku pernah baca di majalah kalau rumah pribadinya Ciputra, nyaris sebagian besar plafon rumahnya dihiasi lukisan-lukisan dari pelukis ternama ...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul, ini koleksi pribadi Pak Ciputra. Dia kan memang suka koleksi macam-macam.

      Hapus
    2. Oh, jadi betul dugaanku :)

      Kolektor seperti pak Ciputra ini, kalau di Magelang bisa disejajarkan namanya dengan pengusaha Oei Hong Djien, kak ...
      Dia punya museum juga, namanya OHD.

      Hapus
    3. OHD? Wah, jadi ingin jalan-jalan ke Magelang nih. Banyak tempat seru di sana ya.

      Hapus
    4. Banyak obyek menarik di Magelang, kak.

      Gedung museum OHD juga dibuat dengan tampilan berkelas.
      Ntar kapan akan kuulas, biar kak Dyah bisa lihat kayak gimana, sebelumnya nantinya kak Dyah ke museum OHD :)

      Hapus
    5. Siip... ditunggu artikelnya.

      Hapus
  9. Baru tahu saya tentang Hendra Gunawan.. bsar jasanya dalam mengembangkan nilai seni dan budaya di indonesia.. Trimakasih Artikelnya kak!

    BalasHapus
  10. walaupun aku gak terlalu ngerti lukisan tapi aku selalu suka ke museum, lihat lukisan dan karya seni lainnya. semoga kapan2 bisa ke sini.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sip, Mbak. Lukisan sifatnya subyektif sih.

      Hapus
  11. Baru tau ada museum ini. Dan, isinya warbiasah .. Bisa ngidupin jiwaa seni orang" yg suka ngelukis....

    BalasHapus
  12. Keren karya seni lukis yang patut di jaga, dengan adanya museum tersebut diharapkan menumbuhkan kesadaran bahwa begitu pentingnya peranan para seniman dalam memperkaya kebudayaan yanga ada di Indonesia. Ngomong-ngomong soal seniman lukis di Jawa Barat juga pernah ada maestro lukis yang bernama Affandi.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Affandi yang ada museumnya di Jogja, kan ya. Kalau dia, memang terkenal sekali.

      Hapus
  13. museum ciputra ini selain untuk wisata, juga bisa untuk belajar ya kak, sehingga pelajar bisa belajar mengenai banyak hal disana ;)

    BalasHapus