29 Desember 2013

Hari 2
23 Desember 2013
Sentosa Island

Jam 7 pagi bangun ... dan belum ada sarapan! Namanya juga hostel, makanan baru muncul jam 8 dan langsung rebutan dengan para penghuni lain yang sudah bangun. Jadi, pagi-pagi saya nongkrong dulu di teras lantai 5 sambil foto-foto, terus langsung turun buat mandi dan siap berangkat. Beli roti untuk makan pagi di Seven Eleven seberang jalan, sekaligus untuk bekal kalau lapar di tengah jalan.

Sentosa Boardwalk
Jam setengah sepuluh saya tiba di HarbourFront MRT Station, VivoCity. Rencananya saya memang hendak ke Sentosa Island jalan kaki, jadi saya tidak naik menuju Sentosa Express, melainkan langsung turun dan keluar gedung menuju Sentosa Boardwalk. Masuk Sentosa Island cukup bayar SGD 1, itupun bisa pakai EZ-Link. Begitu masuk, tanpa tengok kiri kanan, saya langsung menuju ke Universal Studios Singapore (USS). Antrean di loket sudah seperti ular. Untung sudah beli tiket online, jadi tinggal berbaris manis di pintu masuk.

Gerbang masuk Universal Studio Singapore
Walau masih pagi, karena sudah musim liburan, USS sudah penuh pengunjung. Untuk mengefisienkan waktu, saya memilih untuk langsung antre memasuki wahana-wahana yang ada. Karena antreannya panjang di mana-mana, maka saya hanya bisa memasuki enam wahana yaitu: Lights, Camera, Action! Hosted by Steven Spielberg, Transformers The Ride, Shrek 4-D Adventure, WaterWorld, Revenge of the Mummy, dan Madagascar: A Crate Adventure. Sebetulnya pengin naik Jurassic Park Rapid Adventure, tapi karena masa antrenya 100 menit (!), nggak jadi deh. Oh ya, untuk naik ke Revenge of the Mummy dan Jurassic Park Rapid Adventure, kita harus menitipkan tas di loker. Sewa loker gratis untuk beberapa waktu (kalau nggak salah 60 menit), setelah itu bayar. Jadi harus memperhitungkan dengan baik kalau mau gratisan.

Atraksi di pinggir jalan dimana pengunjung bisa berfoto dengan "aktor" film.
Menurut internet, harga makanan yang paling masuk akal (mengenyangkan dan harganya paling mendingan) adalah makanan di Discovery Food Court. Waktu saya ke sana, mereka hanya menjual dua macam paket, paket nasi dan ayam dan paket mie dan ayam. Harga paket semua sama, SGD 11.50 termasuk dessert berupa jelly dan sayur tauge. Kalau mau yang lebih murah tapi tidak terlalu kenyang, ada hotdog di Fossil Fuels yang harganya SGD 9. 

Jam 5 lebih saya keluar dari USS, untuk berputar-putar di Sentosa Island sebelum masuk ke SEA Aquarium. Melewati area Imbiah Lookout, melihat (dari luar) Tiger Sky Tower, terus jalan ke Merlion Plaza dimana ada konser gratis di dekat kolam. Terus saya melewati Sentosa Merlion, patung Merlion setinggi 37 meter, dan tiba di beach station dan area Song of the Sea. Saya langsung berbelok dan berjalan ke Palawan Beach.

Patung Merlion di Sentosa Island.
Palawan Beach adalah pantai buatan yang asri. Pasirnya putih dan ada pulau kecil yang hijau agak ke tengah laut, dengan jembatan gantung yang menghubungkannya dengan pantai. Di sini banyak penduduk lokal yang duduk-duduk, bersantai, merendam kaki, atau main bola pantai. Jalannya lumayan jauh sih, tapi nggak rugi. Kalau cuma mau jalan-jalan di Pulau Sentosa secara gratis, tempat ini tidak boleh dilewatkan. Selain Palawan Beach, ada pantai lain yang perlu didatangi (sayangnya saya tidak sempat) yaitu Tanjong Beach dan Siloso Beach.

Palawan Beach
Berhubung sudah jam setengah tujuh, saya buru-buru kembali ke daerah Sentosa Resort untuk menuju SEA Aquarium. Untung ada bus gratisan di sepanjang pantai, jadi saya bisa menghemat waktu dan tenaga. Untuk hari-hari tertentu, SEA Aquarium buka sampai jam 9 malam. Tapi untuk hari-hari normal, bukanya hanya sampai jam 7 malam. Jadi, kalau memang mau jalan-jalan di Sentosa Island, sebaiknya sudah browsing dulu infonya. 

SEA Aquarium terletak di bawah Maritime Experiential Museum. Jadi, sebelum masuk kita memang harus melewati museum yang menggambarkan sejarah maritim dan perdagangan Singapura ini. Menarik juga menyaksikan bagaimana saudagar-saudagar jaman dulu menyeberangi lautan untuk berdagang.

Aquarium raksasa di SEA Aquarium
SEA Aquarium memiliki koleksi ikan yang banyak, dan dibagi berdasarkan area asalnya. Ada bagian ikan-ikan dari Laut India, Teluk Persia, Laut Merah, dan lain-lain. Yang paling menyenangkan dari SEA Aquarium ini adalah aquarium raksasa yang di depannya terdapat tempat berundah yang bisa dipakai untuk duduk-duduk. Sebenarnya dalam satu jam, saya sudah selesai memutari seluruh bagian dari SEA Aquarium, tapi berhubung masih ingin bersantai menikmati ikan berenang-renang di aquarium raksasa, maka saya kembali ke depan aquarium raksasa dan duduk-duduk bengong sampai satu jam. Sekitar jam 9 kurang 15 menit saya diinformasikan oleh petugas dengan baik-baik kalau sebentar lagi tutup, jadi saya pun keluar.

Crane Dance
Tepat sampai ke luar gedung, jam 9 malam. Itu adalah waktu untuk Crane Dance. Pertunjukan “tarian robot” berbentuk burung bangau dengan lampu-lampu ini terletak di selat antara Sentosa Island dan Singapore mainland, jadi dari Vivo City juga bisa terlihat walau jauh. Dari depan gedung Maritime Experiential Museum, pertunjukan itu juga dapat dilihat, jadi tidak banyak yang terlewatkan oleh saya. Pertunjukan yang menarik. Selesai pertunjukan, saya langsung lari ke Festive Walk untuk menonton pertunjukan Lake of Dreams jam 21:30. Ini adalah pertunjukan pancuran air dan lampu, dengan tambahan api yang menjalar di atas kolam saat menggambarkan elemen api yang membentuk energi mimpi.

Lake of Dreams
Selesai pertunjukan, saya masih jalan-jalan di sekitar Festive Walk, terus baru naik Sentosa Express ke Vivo City. Sentosa Express, kalau ke arah Sentosa Island bayar SGD 4, tapi kalau untuk keluar pulau, gratis. Saya langsung pergi ke HarbourFront MRT Station (dengan nyasar-nyasar karena petunjuknya kurang jelas), dan kembali ke Bugis. Saya mampir sebentar ke Kampong Glam Cafe untuk makan malam seharga SGD 2.5. Jam 23:30 saya tiba di hostel dan langsung tidur.

(...bersambung...)

0 Komentar:

Posting Komentar