21 Juni 2016

Buat apa jalan-jalan kalau kita tidak mencicipi makanan khasnya? Itulah sebabnya, waktu jalan-jalan ke Kuningan yang lalu, kami sepakat untuk mencicipi makanan khas daerah Kuningan. Pusat kuliner Kota Kuningan adalah sekitaran Taman Kota. Taman Kota adalah alun-alun yang menjadi salah satu pusat kegiatan penduduk kota Kuningan. Taman Kota dikelilingi oleh pertokoan yang ramai oleh pengunjung. Di dekat sini terdapat Masjid Syiarul Islam, yang merupakan masjid raya Kota Kuningan. Di sekitaran Taman Kota juga terdapat gedung kantor pos dan Toserba Terbit.
Patung kuda. Salah satu landmark Taman Kota.
Tapi yang paling menarik dari area Taman Kota adalah salah satu jalan di dekat situ. Nama resminya adalah Jl. Dewi Sartika. Tapi pohon beringin besar di ujung jalan membuatnya lebih enak disebut sebagai Jl. Beringin. Apa istimewanya Jl. Beringin? Ini dia ...


Burjo dan Nasi Kasreng “Beringin”

Burjo adalah bubur kacang ijo. Itu sih biasa. Nasi kasreng? Nasi kasreng adalah nasi yang diberi taburan rebon, alias abon udang kecil. Penjual nasi kasreng biasanya menyediakan nasi per porsi dalam bungkusan. Pengunjung bisa mengambil sendiri nasi sesuai jumlah yang diinginkan, menaburkan sendiri rebon ke atas nasi sesuai kehendak, dan memilih lauk yang disukai. Pilihan lauk tergantung warungnya: bisa berupa gorengan, pepes, oseng, dan satur-sayuran. Tentu saja juga ada lalapan, khas Sunda. Harganya? Saya berdua dengan teman saya, makan kenyang dengan biaya Rp 25.000,- untuk berdua.
Burjo dan Nasi Kasreng “Beringin” terletak di tengah-tengah Jl. Dewi Sartika. Jalan kaki dari pohon beringin besar itu sekitar kurang dari 10 menit. Oh ya, buka 24 jam. Jadi cocok untuk wisatawan yang datang ke Kuningan terlalu malam.

Warung makan khas Kuningan.


Kupat Tahu Hj. Ma Iroh

Letaknya persis di seberang Burjo dan Nasi Kasreng “Beringin”. Sayangnya waktu saya datang, warung ini sudah tutup. Kalau tidak, kami pasti sudah mampir ke situ. Tahu kupat adalah tahu goreng dan ketupat, dengan bumbu kecap dan sambal kacang. Rasanya pastinya enak. Sayang nggak kesampaian ...


Kupat Tahu Hucap “Mirasa” Beringin

Nah ... warung yang ini masih buka di jam 8 malam. Tapi karena kami sudah terlalu kenyang, maka kami mengurungkan niat kami untuk makan di sini. Warung ini letaknya persis di seberang pohon beringin, jadi tidak mungkin terlewatkan.
Buat yang ingin masakan “biasa”, Jl. Dewi Sartika juga ditempati oleh tempat makan lain seperti rumah makan ayam goreng kampung dan kafe anak muda.
Jl. Dewi Sartika di malam hari.

Selama kami di Kuningan, ada juga tempat makan lain yang kami kunjungi:


Saung Lesehan Cibulan

Saung Lesehan Cibulan terletak di Obyek Wisata Cibulan. Tahu goreng tepungnya enak! Ngomong-ngomong soal tahu goreng, warung nasi kasreng juga menjual tahu goreng yang dilapisi tepung lho. Dan rasanya tak kalah enak.


Rumah Makan Cibentang

Rumah makan ini adalah rumah makan Sunda. Sudah pasti yang disediakan adalah makanan khas Sunda. Tempat ini relatif baru, dan pemandangannya bagus. Posisinya dikelilingi sawah sehingga terasa masih alami. Rumah Makan Cibentang terletak di Jl. Siliwangi. Kalau dari Kota Kuningan ke arah Cirebon, letaknya di kiri jalan, setelah Restoran Lembah Ciremai.

Ada rencana jalan-jalan ke daerah Kuningan, Jawa Barat?

Huehehe ... ngiler nggak?

8 Komentar:

  1. saung lesehan cibulan leh uga tuh kayaknya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya ... apalagi sambil nyobain terapi ikan!

      Hapus
  2. salam kenal:) info kulinernya menarik untuk di coba saat mudik nih #toplah

    BalasHapus
  3. kayanya harus dikunjungin tuh kalo maen ke kuningan :D
    Fomac Indonesia

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya... saya sih masih penasaran ama Kupat Tahu. Soalnya dulu pas berkunjung belum kesampaian makan.

      Hapus
  4. Balasan
    1. Wah, gue yang malahan cuma sempet lewat di depannya Hucap Ma Iroh. Kapan-kapan kalau ke Kuningan lagi harus mampir ke situ.

      Hapus