29 November 2018


Artikel ini dibuat sebagai bagian dari BPN 30 Day Blog Challenge
Turis mengunjungi Angkor Wat, yang terkenal juga salah satunya karena film.
Film tidak hanya memamerkan kemampuan akting bintang film, kecantikan atau ketampanannya, atau teknik animasi yang canggih. Banyak film yang juga memukau penonton dengan keindahan alamnya ataupun kecantikan dekorasi yang menjadi latar cerita. Sudah umum, orang-orang lantas mengunjungi lokasi shooting suatu film karena tertarik dengan pemandangan ataupun setting yang disajikan.
Tidak heran, film seringkali bisa juga menjadi salah satu umpan bagi bisnis pariwisata. Dengan menjadi latar suatu film yang terkenal, suatu daerah menjadi populer di kalangan pelancong. Berikut ini adalah lima film yang terbukti berhasil mengajak orang untuk mengunjungi lokasi pengambilan gambar dan membantu bisnis pariwisata setempat. Semua film yang saya sebutkan ini dijamin menampilkan pemandangan yang cantik atau setting yang memukau.
Lord of the Rings: The Fellowship of The Ring (2001)
Film fantasi arahan sutradara Peter Jackson ini dibuat berdasarkan buku karangan J. R. R. Tolkien yang dipublikasikan di sekitar tahun 1955. Film ini bercerita tentang awal petualangan seorang Hobbit yang bernama Frodo Baggins yang mewarisi sebuah cincin yang ternyata menjadi kunci untuk menghancurkan sebuah kekuatan jahat. Film ini merupakan bagian pertama dari sebuah trilogi.
Pengambilan gambar untuk film ini dilakukan di New Zealand. Di dekat kota Matamata, Peter Jackson membuat satu movie set sendiri untuk dijadikan Hobbiton, desa kaum Hobbit. Tempat ini tadinya adalah peternakan biasa yang lengang. Siapa sangka, tempat ini sekarang menjadi salah satu tujuan wisata favorit di New Zealand. Selain sangat instagrammable, Hobbiton juga nyaman untuk pengunjung dari berbagai usia. Ada juga yang merayakan pernikahannya di sini, lho.
Untuk yang belum menonton serial ini, saya merekomendasikan untuk memulainya dari Lord of the Rings: The Fellowship of The Ring. Jelas, lah, karena ini bagian pertamanya. Film ini adalah salah satu bukti bahwa film bisa menambahkan obyek pariwisata baru, sekaligus meningkatkan jumlah wisatawan yang datang ke suatu negara.
Indiana Jones and the Last Crusade (1989)
Sekarang ini orang sudah sangat mengenal Petra, daerah di negara Yordania dimana terdapat bangunan yang diukir di tebing batu. Tempat ini dari dulunya sudah cukup dikenal, namun menjadi jauh lebih populer setelah tempat ini dijadikan tempat pengambilan gambar untuk film Indiana Jones and the Last Crusade. Film ini sendiri bercerita tentang petualangan Indiana Jones, seorang arkeolog yang mencari artefak yang disebut sebagai the Holy Grail.
Tempat paling populer di film ini adalah Al Khazneh, dimana Indiana Jones ceritanya menemukan tempat disimpannya the Holy Grail. Al Kazneh adalah bangunan yang diukir di tebing, yang menjadi icon dari Petra. Selain Al Khazneh, ada juga bangunan lain yang memiliki nilai arkeologis yang tinggi. Tempat ini dapat menarik ratusan ribu pengunjung setiap tahunnya.
Film Indiana Jones and the Last Crusade adalah bagian dari Indiana Jones franchise yang terdiri dari empat film. Saya memilih untuk membahas film ini karena tempat shooting-nya merupakan salah satu Warisan Dunia menurut UNESCO. Kalau saya menonton lagi film ini, artinya saya berharap suatu saat nanti bisa beneran datang ke Petra, Yordania.
Lara Croft: Tomb Raider (2001)
Film yang tokoh utamanya adalah perempuan ini menceritakan petualangan Lara Croft yang berusaha mencegah kelompok Illuminati menguasai suatu obyek berkekuatan tinggi yang disebut “The Triangle”. Petualangan Lara Croft ceritanya terjadi di sebuah kuil tua di negara Kamboja. Pengambilan gambarnya sendiri dilakukan di beberapa candi di kompleks Angkor. Nah, film Lara Croft inilah yang membuat Angkor Wat menjadi sangat terkenal hinga sekarang.
Sebelum dijadikan tempat pengambilan gambar Lara Croft: Tomb Raider, sebenarnya Angkor Wat sudah menarik perhatian dunia karena kompleks candi in sangat luas. Akan tetapi, perhatian masyarakat awam ke Angkor Wat memang baru muncul setelah film ini sukses. Sebegitu besarnya pengaruh Lara Croft, sampai Ta Prohm, candi tempat pengambilan gambar untuk adegan Lara Croft bertemu anak kecil di awal film, dinamai Tomb Raider Temple.
Saya merekomendasikan film ini karena actionnya bagus dan pemandangannya keren. Tidak heran, film ini juga membuat nama Angelina Jolie semakin tenar di dunia. Satu hal yang perlu diketahui di sini adalah, tempat pengambilan gambar film ini di Asia Tenggara. Jadi, kalau mau ke sini, tidak perlu mengurus visa. Cukup beli tiket pesawat saja, dan langsung berangkat.
Harry Potter and the Philosopher’s Stone (2001)
Film yang disukai oleh segala usia ini memang bagus banget. Alur ceritanya menarik dan tidak telalu banyak intrik. Pemandangannya keren, dan penokohannya juga pas. Harry Potter and the Philosopher’s Stone merupakan bagian pertama dari satu seri yang terdiri dari delapan film.
Setting film ini di London dan beberapa tempat di Inggris, tentunya karena penulisnya, J. K. Rowling, adalah warga negara Inggris yang pernah tinggal di London. Film ini membuat jutaan orang berkunjung ke Inggris, hanya untuk melihat langsung setting cerita fiksi super populer ini. Ketika novelnya populer, sudah banyak orang yang meributkan tentang Platform 9 ¾ di King’s Cross Station. Akan tetapi, begitu visualisasinya muncul di film ini, jutaan orang dari penjuru dunia datang ke stasiun kereta api ini untuk melihat langsung tempat di mana Harry Potter “masuk” ke wizarding world. Padahal, nggak perlu pakai turis datang ke sini, tempat ini sudah ramai dengan para pengguna jasa transportasi kereta.
Wisata Harry Potter memang menjadi sangat populer, terutama karena lokasinya sebagian besar ada di daerah perkotaan. Paling tidak transportasinya cukup gampang buat kaum backpacker yang males ikutan tour atau sewa kendaraan sendiri. Bolehlah nih, jadi salah satu incaran tempat jalan-jalan kalau ada rejeki.
The Beach (2000)
Sepertinya semua orang yang saya kenal pernah mendengar “Phi Phi Islands”, meskipun belum pernah ke sana. Saya sendiri juga belum pernah ke sana. Tapi setiap tahunnya ada banyak orang Indonesia yang berkunjung ke situ, terutama setelah tempat ini dijadikan tempat pengambilan gambar film The Beach. Begitu banyaknya orang berkunjung ke sana, sampai menimbulkan kerusakan lingkungan. Menurut berita, di tahun 2018 ini, Maya Bay di Phi Phi Island ditutup untuk membantu rehabilitasi terumbu karang yang sudah rusak.
The Beach sendiri menceritakan tentang seorang petualang Amerika yang bernama Richard yang bertemu dengan sekelompok pendatang yang tinggal di sebuah pulau terpencil di Thailand. Film yang menurut saya lebih cenderung ke genre drama ini populer di kalangan wanita karena dibintangi oleh Leonardo DiCaprio. Film ini, dan kerusakan alam yang timbul dari turisme di tempat pengambilan gambarnya, terbukti menunjukkan besarnya pengaruh film populer terhadap bisnis wisata.
Itulah lima film yang terbukti meningkatkan bisnis pariwisata. Mungkin ada yang tanya, kok semuanya film tahun 2000-an? Malahan ada yang lebih tua lagi. Hehehe ... kan filmnya harus terbukti meningkatkan turisme untuk jangka waktu yang cukup lama. Kalau yang dibahas adalah Amalfi Coast di Italia, lokasi shooting film Wonder Woman (2017), kan belum tentu sepuluh tahun lagi turis masih ramai mendatanginya. Nah, ada yang mau menambahkan, film apa saja yang mendongkrak bisnis pariwisata di lokasi pengambilan gambarnya?

12 Komentar:

  1. Ini film-film bagus semua. Suka..

    BalasHapus
  2. Ih sama sy juga suka film trilogi Lord of the rings, dan terakhir the Hobbit. Btw konsep desa hobbiton sndiri udh banyak yg niru tuh bahkan sampe ke tempat wisata indonesia

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bener. Di Bogor, Jogja .. kayaknya di mana-mana ada yang bikin desa ala Hobbit.

      Hapus
  3. harry potter still be my favorite movie. keren banget filmnya. bukunya juga

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, Mbak. Daya kahyalnya J.K. Rowling memang luar biasa.

      Hapus
  4. LOTR dan Lara Croft! Itu kita samaaaa Kak hahaha. *Toss* LOTR itu bikin saya begadang dari malam sampai pagi nonton ketiga-tiganya 😁😁

    BalasHapus
    Balasan
    1. Buset. Kalau saya disuruh nonton tiga film LOTR berturut-turut, pertengahan film kedua pasti sudah ketiduran. Itu satu film aja panjang bener!

      Hapus
  5. Aku nonton lord of the ring gemes ma tokoh rajanya yg bingung milih si luv tyler pa cewe satunya yg anak raja ikutan perang brg merry dan pipin, pdhl arwennya uda cakeeeep huhu, baper wkkk

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wkwkwkk ... biasa, laki-laki, mudah berpaling hati. #eh? Kok curhat?

      Hapus