2 Desember 2018

Artikel ini dibuat sebagai bagian dari BPN 30 Day Blog Challenge
Tema kali ini adalah “Negara/Kota/Tempat Wisata Impian”. Karena ada embel-embel impian, tentunya yang dituliskan adalah tempat yang (masih) ingin saya kunjungi. Jadi, saya belum pernah ke Peru ya, dan seluruh isi artikel ini adalah hasil browsing dari berbagai sumber di internet. Semua foto diambil dari Wikipedia.
Maccu Picchu. Foto dari Wikipedia. Diambil oleh Martin St-Amant.
Kenapa saya ingin ke Peru? Yang terutama sekali adalah, karena di situ ada Maccu Picchu. Maccu Picchu adalah reruntuhan kota Inca yang terletak di daerah pegunungan di daerah selatan negara Peru. Reruntuhan yang terletak di 2.430 meter di atas permukaan laut ini memang merupakan salah satu situs arkeologi ternama yang lokasinya cukup tinggi. Gambar Warisan Dunia menurut UNESCO sering menghiasi blog kaum traveller ternama dunia, jadi memang saya sudah lama melihat tempat ini sebagai lokasi ikonik yang wajib dikunjungi. Penjelasan detil tengan Maccu Picchu ada di websitenya National Geography ya.
Apakah sudah ada persiapan untuk ke Peru? Eh ... belum. Kenapa? Karena letaknya jauh banget! Masih sayang ama dompet, nih. Indonesia dan Peru letaknya hampir berseberangan di bola dunia, jadi jarak terjauh pesawat yang berangkat dari Jakarta, ya salah satunya yang ke Peru ini. Artinya, tiket pesawat mahal. Ada yang pernah menuliskan tahapan perjalanan dari Indonesia menuju Maccu Pichu di www.jambukebalik.com. Sumpah, itu ribet banget.
Selain itu, karena posisinya tinggi, kita nggak bisa langsung naik ke Maccu Pichu begitu turun dari pesawat. Bisa bahaya untuk peredaran darah kita. Ternyata ada yang bisa kena serangan altitude sickness waktu trekking ke Maccu Pichu. Jadi perlu ada jeda di Cusco (kota besar terdekat) untuk membiasakan diri dengan ketinggian sebelum mulai jalan ke tujuan utama. Ada yang menulis tentang hal tersebut di www.whereverwriter.com. Terus saya nggak kebayang berapa lama cutinya buat bisa sampai di Maccu Pichu. Hadeuh ...
Naik dari desa terdekat ke Maccu Picchu juga PR tersendiri. Umumnya orang trekking sekitar 3 atau 4 hari. Bisa juga naik bus atau kereta. Tapi artinya itu harus antre. (Atau beli duluan lewat jasa agen.) Ada yang menulis pilihan cara untuk naik ke Maccu Pichu di www.twoscotsabroad.com. Aduh, itu juga harus dipikirkan baik-baik dari jauh hari sebelum berani beli tiket pesawat ke Peru.
Temple of the Sun di Maccu Pichu. Foto dari Wikipedia.
Terus, rugi dong, ke Peru jauh-jauh dan mahal cuma melihat reruntuhan kota di atas gunung. Mana susah lagi ke atasnya. Eeits, Peru tidak hanya punya Maccu Picchu. Jalan-jalan ke Peru akan kurang terasa kalau kita tidak sekalian jalan-jalan menjelajahi kota dengan nuansa Spanyol kuno di Cusco, naik pesawat  di atas garis-garis Nazca, dan mengunjungi tambang garam kuno di Maras. Semuanya ada di bagian selatan Peru. Tapi biayanya kalau mau mengunjungi semua juga lumayan sih ...
Terus kalau mau hemat tiket pesawat, dari Peru bisa lanjut ke Bolivia untuk mengujungi Salar de Uyuni, yang merupakan padang garam terluas di dunia. Foto-foto Salar de Uyuni di internet keren banget, membuat saya selalu ngiler pengin ke sana. Fotonya Mbak Trinity di Salar de Uyuni di Instagram pun bikin mupeng banget.
Jadi, tempat wisata impian saya adalah Maccu Pichu, yang terletak di Peru. Maunya sih nggak cuma sampai ke situ terus balik ke Indonesia, tapi juga muter-muter sampai ke Bolivia. Kalau bisa ke Brazil sekalian sih, boleh juga. (Eh? Maruk.) Walau saya tahu itu ribet (dan mahal), pastinya saya masih berharap suatu hari nanti bisa ke sana. Jangan pernah berhenti bermimpi, itu kata orang-orang. Jadi, jangan berhenti bermimpi juga untuk mengunjungi tempat-tempat wisata favoritmu, siapa tahu nanti jadi kenyataan.

6 Komentar:

  1. Maccu Pichu juga masuk bucket list saya mbak, semenjak baca di blog Trinity Traveler :") semoga ya mbak suatu hari nanti hihihi

    BalasHapus
  2. Maccu Pichu, kapaaan ya Kak kita bisa ke sana hahaha saya masih mimpi yang kejauhan sekali. Cukuplah membaca artikel di internet, atau dari pos ini (yang lengkap sekali) Dudududu ...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Jangan membuang mimpi. Siapa yang tahu di masa depan kita bisa ngapain aja.

      Hapus
  3. Klo biasanya orang seneng eropa punya buat destinasi wisata, ini ada pilihan smerika, keren jg sih sekalian napak tilas sejarah peradaban kunonya
    Btw klo suku sukuan gini aku jd teringat komik tentang suku indian

    BalasHapus