10 Desember 2018


Artikel ini dibuat sebagai bagian dari BPN 30 Day Blog Challenge
Saya pada dasarnya tidak bisa masak. Jadi, kalau di rumah, saudara saya yang masak. Saya kebagian cuci piring. Cuci piringnya nggak banyak ya, lha kami cuma berdua. Kalau makan di luar? Ya itulah enaknya  jajan di luar, nggak perlu cuci piring. Cuma pengeluaran lebih banyak saja.
Habis makan, ya cuci piring.
Ternyata mencuci perlengkapan makan nggak cuma di rumah, lho. Kadang ada tempat-tempat lain dimana kita juga wajib cuci piring sendiri. Berikut contohnya.
Kantor
Kebanyakan kantor di Indonesia punya pramubakti (office boy) yang bersih-bersih peralatan makan sehabis pegawainya makan siang. Tapi tidak semua, lho. Sekarang semakin banyak perusahaan yang mengurangi kemewahan ini, dan mengharapkan pegawainya mencuci sendiri peralatan makannya sesudah makan siang. Saya pernah bekerja di tempat di mana pramubakti tidak mencuci piring sisa makan siang pegawai. Jadi, kalau makan ramai-ramai di kantor, kami semua lalu antre di pantry untuk cuci piring.
Hostel
Di banyak tempat, hostel bisa jadi hanya punya dua pegawai. Biasanya, pegawai merangkap resepsionis atau bahkan pemilik. Kerjaan mereka sendiri sudah banyak. Jadi, sudah umum ada tulisan di dapur untuk meminta kesediaan penghuni untuk cuci peralatannya sendiri. Ya nggak salah juga, kalau mau murah, ya self-service dong. Herannya, ada saja penghuni hostel yang membiarkan gelas bekas teh atau kopi berserakan di common room. Kalau kita menginap di hostel, biasakan mengikuti peraturan ya. Tunjukkan warga negara Indonesia juga bisa mandiri dan beres-beres sendiri. Kalau mau dilayani, ya menginap di hotel beneran saja.
Nebeng di Couchsurfing
Namanya juga nebeng. Jangan sampai ngerepotin host. Ini juga berlaku kalau nebeng di rumahnya temen ya. Tetep kita harus jaga sopan-santun. Kalau mungkin, nggak cuma nyuci piring sendiri, tapi juga membantu dengan kegiatan rumah tangga yang lain. Namanya juga living with locals.
Tuh, ternyata mencuci perlengkapan masak dan makan tidak hanya di rumah saja, kan. Apa pendapatmu?

5 Komentar:

  1. Dikantor saya yang dulu ada pramubakti yang juga kerjanya nyuci gelas-gelas karyawan. Tapi seringnya abis itu gelas saya ilang karena ada yang pake dan gak dibalikin :3 makanya saya lebih seneng nyuci sendiri abis pake biar langsung disimpen dimeja kerja

    BalasHapus
    Balasan
    1. Itu pasti karena gelasnya jadi ketuker dengan orang lain. Ya kalau mau aman, memang harus cuci sendiri sih.

      Hapus
  2. Kebalik ama saya mbak, saya selalu kebagian masak, adik saya yang cuci piring...

    BalasHapus
  3. Kalau saya, mencuci piring di kantor hahaha. Kebanyakan gelas bekas ngopi2 hari kemarinnya, jadi paginya mencuci. Kadang minta OB atau CS bantuin, tapi seringnya nyuci sendiri kan cuma dua tiga gelas saja :D

    BalasHapus
  4. Setuju, minimal cuci piring dan gelas yang digunakan sendiri. Tapi kalau lagi ke rumah mertua mah, yang mesti dicuci ya semua yang ada di tempat cucian wkwk

    BalasHapus