15 Desember 2018

Catatan: Artikel ini membahas makanan yang tidak halal.
Alsace adalah suatu daerah di Perancis timur yang berbatasan dengan Jerman dan Swiss. Nama ini merujuk pada suatu area dimana penduduknya memiliki kesamaan kultural dan historis, bukan berdasarkan pembagian daerah administratif negara. Jadi, jangan heran kalau batas-batasnya di GoogleMaps tidak jelas. Kalau secara administratif, daerah Alsace merupakan bagian dari Région Grand Est. Kunjungan saya kemari bisa dilihat di artikel saya tentang jalan-jalan ke Perancis.
Beli bretzel di pinggir jalan dan dimakan sambil jalan-jalan.
Makanan daerah Alsace juga khas, sedikit berbeda dengan daerah lain di Perancis. Budaya Alsace banyak dipengaruhi oleh kebudayaan Jerman, dan hal ini juga nampak pada makanan tradisionalnya. Berikut beberapa makanan dan minuman khas Alsace, la cuisine Alsacienne, yang tidak boleh dilewatkan.
Choucroute
Choucroute adalah kubis yang diiris tipis-tipis dan difermentasi. Choucroute bisa dikatakan versi Perancis dari sauerkraut yang terkenal dari Jerman. Biasanya makanan ini disajikan panas-panas. Cocok untuk dimakan di musim dingin. Umumnya choucroute dihidangkan dengan daging babi asap atau sosis babi, dan kentang rebus. Kombinasi makanan ini umum di kalangan penduduk lokal karena harganya relatif murah, awet, dan bisa bertahan lama di musim dingin. Untuk turis atau acara tertentu, ada juga choucroute yang disajikan dengan daging angsa atau ikan.
Saya makan Choucroute saat jalan-jalan ke Le Château du Haut-Kœnigsbourg di dekat desa Sélestat. Kastil yang saya kunjungi ini konon sudah dibangun dari sekitar tahun 1100-an, walaupun bangunan yang ada sekarang adalah hasil renovasi di tahun 1900-an. Sebagai tempat yang mengusung cita rasa abad pertengahan, makanan yang dijual di rumah makan di area sini juga disajikan sesuai dengan cita rasa tradisional. Jadi jangan heran kalau hidangan yang saya foto ini menampilkan daging asap dan sosis babi yang bentuknya biasa saja. Itu makanan rakyat pedesaan setempat.
Choucroute yang "bersembunyi" di tumpukan daging dan sosis babi.
Tarte flambée
Tarte flambée, atau kadang dikenal dengan flammekueche, adalah sejenis pizza tipis tradisional daerah Alsace. Makanan ini adalah makanan favorit, dan di banyak tempat dijual paket all-you-can-eat untuk hidangan yang satu ini.Walaupun tipis, ukuran satu porsi tarte flambée lumayan besar. Untuk orang Indonesia (saya sih, maksudnya) satu porsi saja sudah membuat kenyang. Para turis Eropa yang saya lihat, bisa ambil paket paket all-you-can-eat dan makan sampai lima porsi.
Umumnya, toppingnya tarte flambée adalah daging serta gajih babi dengan lapisan keju. Seingat saya, sepanjang saya wisata di sekitar Alsace, saya tidak pernah melihat pilihan tarte flambée dengan topping daging/gajih yang bukan babi. Tapi kalau untuk pilihan kejunya, ada banyak banget ragamnya. Oh ya, keju di Perancis baunya lebih menyengat dari pada jenis cheddar yang biasa dijual di Indonesia, ya.
Saya makan tarte flambée di Strasbourg, tepatnya di rumah makan Flam’s yang berada di 29 rue des Frères, Strasbourg. Tempat ini selalu ramai, dan siap-siap antre kalau mau makan di sini. Jangan khawatir kalau tidak bisa bahasa Perancis, beberapa staf di sini fasih berbahasa Inggris.
Tarte flambée dengan berbagai macam modifikasi topping.
Keju Munster
Keju munster adalah keju yang hanya diproduksi di beberapa tempat di Alsace dan Lorraine (juga bagian dari Région Grand Est). Keju lokal yang umum digunakan masyarakat ini hanya dibuat dari susu sapi yang dipelihara di perbukitan Vosges, Perancis. Pembuatannya juga masih tradisional, dimana di pariknya, keju dicuci dengan air garam oleh para pegawai setiap hari. Keju jenis ini teksturnya sangat lembut dan baunya cukup menyengat. Kebetulan, waktu kami beli sosis babi handmade di salah satu toko di Colmar, ibu-ibu penjualnya juga menawari keju jenis ini. Dia bilang sosis babi dan keju munster adalah duet khas Alsace yang sering ada di atas meja makan penduduk lokal.
Keju munster yang khas Alsace. Baunya menyengat tapi rasanya lumayan juga.
Alsatian Wine atau Anggur
Daerah Alsace dikenal sebagai daerah penghasil anggur, dan termasuk pusat produksi white wine yang terkenal. Produk wine dari Alsace yang terkenal di seluruh dunia antara lain adalah jenis Rieslings, Pinot, dan Gewürztraminer. Begitu terkenalnya wine asal Alsace sehingga ada jalur turis anggur Alsace atau Route des Vins d'Alsace dimana turis bisa menyusuri jalur itu sambil mencobai produk dari berbagai penghasil wine ternama. Kalau Anda datang ke daerah Alsace dan tidak mencoba minum wine, Anda rugi besar.
Sewaktu saya dan teman-teman jalan-jalan saya berwisata ke Alsace, kami mencobai beberapa jenis wine yang ada. Kalau mau beli dengan murah, bisa beli langsung di pusat pengolahannya. Kami sempat beli satu botol di desa Eguisheim. Tergantung kualitasnya, harga satu botol wine bisa sekitar 8 Euro hingga puluhan Euro. Kalau mau mencoba, beli yang harganya 9,5 Euro saja sudah enak rasanya.
Segelas anggur Pinot di Eguisheim. Saya pribadi tetap lebih suka Gewürztraminer.
Roti dan Kue Tradisional Alsace
Kougelhopf
Roti ini sebenarnya merupakan penganan khas Jerman, Austria, dan sekitaran Alsace. Roti ini merupakan makanan yang dihidangkan di acara-acara pesta, seperti perayaan Natal, pernikahan, dan lain-lain. Kougelhopf bisa ditaburi gula halus atau garam. Roti yang lembut ini sudah lama menjadi hidangan rakyat di Alsace. Sebuah museum di desa Gertwiller menyimpan cetakan roti tersebut yang diperkirakan sudah ada dari abad ke-18.
Saya membeli roti kougelhopf di desa Eguisheim, di toko roti L’Authentique Pain d’ épices Alsacien.
Pain d’ épices
Nah ... pain d’ épices sendiri sebenarnya adalah kue rempah-rempah. Kue ini biasanya dimakan saat perayaan Natal. Akan tetapi di hari-hari biasa kue khas Alsace ini juga dijual. Kue ini disebut sebagai kue rempah karena di dalam adonannya terdapat campuran dari berbagai bumbu, misalnya kayu manis, jahe, cengkeh, dan kapulaga.
Saya beli kue ini di salah satu toko roti di Colmar, di dekat Gereja Dominikan. Rasanya sih, menurut saya, ya mirip kue jahe.
Bretzel
Roti berbentuk pretzel dan ditaburi garam ini adalah salah satu penganan yang umum dijumpai di toko-toko kue di Alsace. Karena teksturnya yang lebih lembut dari pada pretzel Jerman, roti ini sering disebut sebagai soft pretzel (pretzel lembut). Konon kabarnya, roti ini sudah dikenal masyarakat di sekitar abad ke-12. Bentuk bretzel adalah lambang toko roti di daerah Alsace. Di musim dingin, roti bretzel adalah salah satu dagangan laris di pasar-pasar.
Kougelhopf adalah roti yang di sebelah kiri. Bungkusan yang kanan adalah macaron khas desa Riquewihr.
Yang di depan cokelat biasa. Sebotol wine di belakang dibeli di Domaine Bruno Sorg, Eguisheim.
Itulah beberapa makanan khas daerah Alsace, Perancis. Sebetulnya ada banyak banget makanan lokal. Tapi kami, sebagai turis yang tidak berbahasa Perancis, dan waktunya terbatas, tidak mungkin mencobai semuanya. Yah, siapa tahu suatu saat bisa kembali ke sana dan mencobai makanan yang lain.

18 Komentar:

  1. Kalau nonton film film Eropa jaman dulu mesti lihat orang jalan sambil makan roti bretzel. Pantes aja ya, ternyata sudah ada sejak dulu.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya juga baru tahu ternyata itu makanan dari jaman dulu banget.

      Hapus
  2. Kejunya itu, Kak, auiiiii (Orang NTT nyeletuk) pung enak laiiiiiii :*

    BalasHapus
  3. di kota ini ada resto halalnya juga nggak?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ada. Grand Est itu area yang luas, lho. Di kota Strasbourg, dekat dengan tempat saya makan tarte flambee, ada rumah makan turki yang halal. Terus, di Colmar, juga ada makanan Maroko. Kalau mau makan makanan halal di Grand Est, mendingan jalan ke kota Strasbourg, karena di sana makanan halal ada di beberapa tempat.

      Hapus
  4. Jadi belajar kuliner Perancis ni, hehehe..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ahaha... kan, siapa tahu ada yang perlu referensi.

      Hapus
  5. Baca nama makanannya aja kayak udah berkelas hehe, choucroute, tarte flambée, dan lainnya... apalagi pas dimakan...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Eh... tapi buat orang Perancis, tempe makanan berkelas lho...

      Hapus
  6. Jadi lapar baca postingan ini, baru tau di perancis juga ada semacam pizza nya juga :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya... pizza sepertinya makanan dari jaman purba, ya. Itu ada di mana-mana.

      Hapus
  7. namanya susah disebut tapi kelihatan enak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Percayalah, orang Perancis disuruh mengucapkan "garang asem" juga lidahnya pasti kepleset.

      Hapus
  8. Bahkan bungkus bretzelnya rasanya pingin diabadikan di journal. Hihi.. dijadiin junk journal bagus keknya.. ❤️❤️❤️❤️

    BalasHapus
  9. Kougelhopf sepertinya yummy tuh. Sebagai penikmat roti jujur saya ngiler mba

    BalasHapus
    Balasan
    1. Memang enak sih, Pak ... Bentuknya juga lucu.

      Hapus